Informasi mengejutkan datang dari Jember. Gunem.id memberitakan temuan mengejutkan jelang Pilkada serentak. Puluhan warga yang sudah meninggal dunia ternyata masih terdaftar sebagai pemilih tetap (DPT) dan bahkan menerima undangan untuk mencoblos. Kejadian ini terungkap sehari sebelum hari pencoblosan, Selasa (26/11).
Related Post
Anggota Komisi D DPRD Jember, Mufid, mengungkapkan hal ini setelah menerima banyak aduan dari masyarakat. Ia menyebutkan, di beberapa TPS, ditemukan lebih dari 20 pemilih yang sudah meninggal bertahun-tahun lalu masih tercantum dalam DPT. Salah satu TPS yang terdampak berada di Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, bahkan dekat rumah Mufid sendiri.
"Bayangkan, puluhan tahun meninggal masih tercatat DPT! Anggaran untuk pantarlih di KPU Jember kan besar," ujar Mufid geram. Ia berjanji akan merilis temuan lengkapnya pada Rabu (27/11).
Masalah tak hanya sampai di situ. Mufid juga menerima laporan banyak warga yang belum menerima undangan mencoblos hingga H-1 Pilkada. Kendala utamanya, menurut Mufid, adalah ketidaksesuaian nama dalam DPT dengan nama yang dikenal sehari-hari oleh petugas lapangan. Petugas seringkali hanya mengenal nama panggilan atau nama anak dari pemilih yang bersangkutan.
Ketika dikonfirmasi, Komisioner KPU Jember, Zeni Musafa, belum memberikan keterangan resmi. Ia hanya berjanji akan mengecek temuan dari anggota dewan tersebut. Kejadian ini tentu menimbulkan pertanyaan besar tentang proses verifikasi data pemilih di KPU Jember.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.