Gunem.id – DPR mendesak aparat kepolisian untuk tidak tebang pilih dalam menindak kasus judi online (judol) di Indonesia. Desakan ini muncul setelah TikToker Sadbor ditangkap karena mempromosikan judi online, sementara sejumlah influencer dan artis papan atas yang diduga melakukan hal serupa masih bebas berkeliaran.
Related Post
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB, Abdullah, menegaskan bahwa penegakan hukum harus serius dan tidak boleh tumpul ke atas dan tajam ke bawah. "Penegakannya harus serius, jangan tebang pilih, jangan tumpul ke atas dan tajam ke bawah," tegas Abdullah.
Komisi III DPR RI akan memperkuat pengawasan terhadap mitra kerja dalam rangka pemberantasan judi online. "Karena kalau sudah ada indikasi orang dalam yang bermain, itu kan bagi kita ini sudah darurat, darurat sekali," sesal Abdullah.
Kasus promosi judi online yang menjerat TikToker asal Sukabumi, Gunawan alias Sadbor (38), menjadi sorotan publik. Netizen ramai membandingkan kasus Sadbor dengan artis papan atas yang diduga melakukan promosi serupa, salah satunya Denny Wahyudi alias Denny Cagur.
Polda Metro Jaya menyatakan akan menyelidiki dugaan promosi judi online yang dilakukan Denny Cagur. Video Denny Cagur yang mempromosikan situs judi online Agen138 viral di media sosial. "Nanti akan komunikasikan kepada rekan-rekan penyelidik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Ade menegaskan bahwa penyidik tidak akan mentoleransi pelaku judi online, termasuk yang dipromosikan oleh para artis.
Dalam kasus judi online yang melibatkan pegawai Komdigi, polisi telah menetapkan 15 orang sebagai tersangka. Sebanyak 11 di antaranya merupakan pegawai Komdigi. Namun, polisi belum membeberkan identitas 15 tersangka tersebut. Sejauh ini, hanya ada tiga inisial tersangka yang sudah disebutkan yakni AK, AJ, dan A. Mereka mengendalikan operasional "kantor satelit" di Bekasi, Jawa Barat.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.