Gunem.id – Era digitalisasi menuntut pengelolaan keuangan yang lebih efisien dan transparan, tak terkecuali di tingkat desa. Bank BJB mengambil peran penting dalam mendorong hal tersebut dengan berkolaborasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan pemerintah daerah Jawa Barat. Kerja sama ini diwujudkan melalui implementasi Siskeudes-Link di 18 kabupaten dan 1 kota di Jawa Barat.
Related Post
Penandatanganan komitmen bersama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menandai langkah awal akselerasi transaksi non-tunai di hampir seluruh desa di Jawa Barat. Acara yang dihadiri Kepala DPMD Jawa Barat, Dicky Saromi, Kepala Diskominfo dari 18 kabupaten dan 1 kota, serta Pemimpin Divisi Institutional & Wholesale Banking bank bjb, Isa Anwari, ini menandai babak baru pengelolaan keuangan desa.
Siskeudes-Link, terintegrasi dengan API Cash Management System (CMS) bank BJB, memungkinkan transaksi keuangan desa dilakukan secara digital dan terpantau. Hal ini mengurangi risiko penyalahgunaan dana dan meningkatkan efektivitas pengelolaan anggaran. Bank BJB bertindak sebagai bank persepsi, mengelola seluruh transaksi keuangan desa, sekaligus memperluas jangkauan layanan perbankan digitalnya di pedesaan.
Inisiatif ini bertujuan meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan instansi terkait. Transaksi non-tunai yang lebih terstruktur dan lancar sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan desa mandiri berbasis teknologi. Bank BJB sendiri telah lama aktif dalam inovasi keuangan, menawarkan layanan cashless dan digital payment melalui CMS dan mobile banking.
Sosialisasi implementasi transaksi non-tunai di Jimmers Mountain Resort Bogor, memberikan pemahaman kepada pemerintah desa tentang fitur-fitur Siskeudes-Link dan pemanfaatannya. Integrasi CMS bank BJB memberikan kontrol dan fleksibilitas transfer dana elektronik kepada pemerintah desa, serta akses data akurat terkait pemasukan dan pengeluaran.
Bank BJB berkomitmen memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pemerintah desa untuk memastikan pemahaman dan penggunaan CMS yang optimal. Inisiatif ini sejalan dengan target pemerintah untuk menciptakan sistem keuangan desa yang transparan dan akuntabel. Desa di Jawa Barat diharapkan menjadi model penerapan transaksi non-tunai bagi desa lain di Indonesia.
Ke depan, pengelolaan pendapatan daerah yang lebih efektif akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bank BJB juga berencana menawarkan produk layanan lain, seperti pinjaman mikro bagi UMKM desa, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Kolaborasi ini diharapkan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian desa dan memperkuat posisi Bank BJB sebagai bank pembangunan daerah yang inovatif.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.