Gunem.id – Bank Jatim berhasil menorehkan kinerja gemilang di triwulan pertama tahun 2024. Hal ini terungkap dalam pemaparan publik yang digelar pada Senin (29/4) lalu di Hotel Alila Jakarta.
Related Post
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, memaparkan sejumlah strategi yang diterapkan untuk mencapai kinerja positif tersebut. Salah satunya adalah ekspansi ke pasar bisnis yang lebih luas, terutama di sektor riil dan produktif, khususnya untuk kredit di segmen mikro, kecil, dan menengah.
"Kami juga fokus memperkuat captive market di segmen konsumer melalui program retensi dan akuisisi," ujar Busrul.
Bank Jatim juga gencar melakukan penetrasi layanan digital untuk meningkatkan CASA Ratio. "Dalam waktu dekat, kami akan meluncurkan JConnect New Generation dengan fitur yang lebih lengkap, mulai dari pembukaan rekening dan penempatan deposito secara online hingga portofolio rekening nasabah terintegrasi," tambah Busrul.
Selain itu, Bank Jatim juga mengoptimalkan layanan non-kredit seperti transaksi di bisnis tresuri dan layanan devisa untuk meningkatkan pendapatan.
"Kami juga fokus pada pertumbuhan bisnis secara unorganic melalui KUB dengan beberapa kandidat BPD," ungkap Busrul.
Sebagai bukti nyata penguatan captive market business, Bank Jatim meluncurkan marketplace bernama JATIM BEJO (Jawa Timur Belanja Online). "Ini merupakan bentuk dukungan kami untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, ekonomi digital, dan utilitas layanan digital Bank Jatim," jelas Busrul.
Bank Jatim juga menyediakan layanan transaksional dan fasilitas kredit bagi mitra/kontraktor Pemerintah Daerah dalam pengadaan kebutuhan rumah tangga.
"Penguatan Captive Market Bank Jatim dalam kesatuan ekosistem yang resilient juga meliputi Proyek Strategis Nasional di Jawa Timur, Pembangunan Infrastruktur, dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) & Badan Hukum Milik Negara (Universitas)," tambah Busrul.
Bank Jatim juga terus berupaya menciptakan value creation agar dapat terus bertumbuh sebagai entitas bisnis regional yang berorientasi pada skala yang lebih luas. Salah satunya melalui pertumbuhan unorganic.
"Kami memiliki business model untuk kerjasama dengan BPR di Jawa Timur yang bernama APEX BPR Bank Jatim," kata Busrul.
Kerjasama tersebut meliputi pooling of funds, financial assistance, dan technical assistance.
"Saat ini, APEX BPR Bank Jatim memiliki 98 anggota (milik pemda dan/atau non Pemda) dengan outstanding pinjaman khusus untuk BPR milik Pemda berjumlah Rp 22,7 miliar. Kami juga sedang dalam proses KUB dengan 3 BPD," ungkap Busrul.
Di sisi lain, layanan digital Bank Jatim, JCONNECT, juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. "JConnect Mobile telah memiliki 677.362 user, naik 25,77 persen (YoY). Nominal transaksinya tercatat sebesar Rp 4,9 triliun, tumbuh 66,6 persen (YoY)," jelas Busrul.
JConnect QRIS juga mencatatkan pertumbuhan positif dengan 151.404 user, naik 113,74 persen (YoY) dan nominal transaksi sebesar Rp 126,43 miliar, meningkat 173,84 persen (YoY).
Bank Jatim juga mengoptimalkan layanan melalui Agen Jatim untuk menjangkau daerah dengan potensi bisnis besar. "Jumlah Agen Jatim sepanjang triwulan pertama tahun ini tumbuh 137,28 persen (YoY) menjadi 8.815 user dengan nominal transaksinya Rp 18,78 miliar," tambah Busrul.
Berkat berbagai strategi yang diterapkan, Bank Jatim berhasil mencetak kinerja positif di berbagai lini.
"Asset Bank Jatim tumbuh 4,37 persen (YoY) menjadi Rp 100,8 triliun. Penyaluran kredit naik 18,76 persen (YoY), pengelolaan DPK meningkat 2,34 persen (YoY), dan pendapatan bunga bersih tumbuh 6,44 persen (YoY)," ungkap Busrul.
"Laba bersih selama tiga bulan pertama tahun 2024 berhasil tumbuh menjadi Rp 310 miliar," tambah Busrul.
Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim, R. Arief Wicaksono, menambahkan bahwa Bank Jatim mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 18,76 persen (YoY) di triwulan pertama tahun 2024.
"Angka tersebut di atas pertumbuhan rata-rata nasional yang hanya sebesar 12,40 persen (YoY)," kata Arief.
"Kami akan terus menambah tenaga Account Officer untuk memperbesar pertumbuhan kredit pada sektor produktif. Sedangkan untuk kredit konsumtif, kami akan memaksimalkan momentum penerimaan tenaga ASN dan P3K, momen libur Idul Fitri, serta peningkatan pertumbuhan kredit dari sektor properti," tambah Arief.
Peningkatan kredit produktif ditopang oleh pertumbuhan di segmen mikro (36,63 persen YoY), segmen ritel & menengah (58,40 persen YoY), dan segmen korporasi (17,97 persen YoY).
"Peningkatan kredit yang telah dicapai membuat rasio pembiayaan terhadap pengelolaan dana (LDR) Bank Jatim semakin membaik. Rasio LDR pada tiga bulan pertama 2024 berada di angka 70 persen," ujar Arief.
Penyaluran kredit Bank Jatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. "Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Jatim melandai dari 3,03 persen pada triwulan pertama 2023 menjadi 2,82 persen pada triwulan pertama 2024," kata Arief.
Selain kinerja positif, Bank Jatim juga meraih sejumlah penghargaan sepanjang triwulan pertama 2024, seperti Indonesia Public Relation Awards (IPRA) 2024, Hari Pers Nasional 2024, Top BUMD Award 2024, Indonesia Corporate Secretary & Communication Awards (ICCA) ke IX, 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024, dan Digital Technology & Innovation Awards 2024.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.