5 Cara Mudah Orangtua Membantu Anak Mengatasi Tekanan dan Stress

Gunem.id - Karena pengaruh pembelajaran anak-anak akhir-akhir ini yang banyak menggunakan pembelajaran virtual, sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika mengakui banyaknya peningkatan stres yang berhubungan dengan lonjakan masalah kesehatan mental anak-anak dan remaja.

Sementara itu, kabar baiknya adalah penelitian baru dari Arizona State University's REACH Institute telah menunjukkan bahwa tingkat keparahan masalah kesehatan mental anak dan remaja ini mungkin terkait dengan cara anak-anak mengatasi kesulitan.

Anak-anak yang menggunakan strategi yang lebih aktif (seperti pemecahan masalah) daripada strategi penghindaran (seperti mengabaikan masalah) ternyata lebih sehat mentalnya. Strategi mengatasi strloess aktif dapat dipelajari.

Baca Juga: Tidak DItemukan Jejak Pengereman dalam KAsus Kecelakaan Maut di Tol Sumo

Dikutip Gunem.id dari psychologytoday, berikut ini  lima strategi yang dapat digunakan orang tua hari ini untuk membantu anak-anak meningkatkan daya mengatasi stres aktif dan berpotensi membatasi masalah kesehatan mental.

1.Pimpin anak-anak dengan contoh

Anak-anak belajar dengan mengamati dan meniru bagaimana orangtua mereka merespons emosi mereka sendiri.

Ini bisa sesederhana, kalimat seperti ini “Wow, saya merasa sangat frustrasi karena kami terlambat dan bank sudah tutup. Saya akan mengambil napas dalam-dalam. Mari kita coba lagi besok.”

Jika mereka terbiasa melihat Anda melakukan ini, mengungkapkan emosi mereka ketika mereka sedang berjuang akan terasa lebih mudah.

Baca Juga: Daya Tahan Orang Indonesia Sudah Baik, Tahapan Pandemi ke Endemi Mulai Dijalankan

2.Tingkatkan waktu mendengarkan aktif

Ini dimulai dengan menanyakan apa yang mereka butuhkan dari Anda. Sebagai orangtua, mungkin sulit untuk menahan keinginan untuk membantu dengan melakukan pemecahan masalah untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Seringkali, anak-anak hanya ingin telinga yang mendengarkan. Ikuti petunjuk mereka jika mereka memilih untuk tidak memecahkan masalah.

Selanjutnya, buka telinga Anda dengan keterampilan mendengarkan secara aktif. Ini berarti meletakkan ponsel Anda dan membatasi gangguan, melakukan kontak mata, dan menggunakan pertanyaan "ceritakan lebih banyak" daripada langsung mengambil kesimpulan.

3.Berikan panduan pemecahan masalah.