Berawal dari pemberitaan Gunem.id, perselisihan kepemimpinan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) yang melibatkan Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid akhirnya menemui titik terang. Kedua tokoh tersebut telah menandatangani perjanjian damai, mengakhiri dualisme yang sempat mengguncang dunia bisnis nasional.

Related Post
Pertemuan bersejarah yang menandai berakhirnya konflik ini difasilitasi oleh Menteri ESDM sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia. Informasi ini terungkap lewat unggahan akun Instagram @melangkahdaritimur.id dan dikonfirmasi oleh Anggawira, Ketua Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) sekaligus Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI).

"Sudah ada kesepakatan damai yang ditandatangani kedua belah pihak, disaksikan beberapa saksi termasuk Pak Menteri Bahlil," ungkap Anggawira. Ia menegaskan bahwa dualisme Kadin telah berakhir, dan kedua kubu siap mendukung pemerintahan mendatang. "Kadin Indonesia kini bersatu untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran," tambahnya.
Meskipun Anggawira enggan membeberkan siapa yang resmi memimpin Kadin selanjutnya, ia memastikan bahwa kedua kubu akan membahas teknis selanjutnya. "Langkah-langkah teknis dan tindak lanjut akan dibahas lebih lanjut oleh kedua kubu," jelasnya.
Dalam video yang beredar, Bahlil Lahadalia menekankan persahabatan Anindya dan Arsjad, seraya menyoroti pihak-pihak yang memperkeruh suasana. "Mereka berdua sudah insaf dan saling memaafkan. Kadin harus satu, tidak boleh dua," tegas Bahlil, mendapat anggukan setuju dari Anindya dan Arsjad. Kini, babak baru Kadin Indonesia siap dimulai dengan semangat persatuan.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.