Data Pribadi 6 Juta Warga Indonesia Bocor Lagi, Menkominfo Dituding Sibuk Jadi Jubir Keluarga Jokowi

Data Pribadi 6 Juta Warga Indonesia Bocor Lagi, Menkominfo Dituding Sibuk Jadi Jubir Keluarga Jokowi

Gunem.id – Kembali terjadi kebocoran data pribadi masyarakat Indonesia, kali ini melibatkan 6 juta data yang berisi Nomor Induk Kependudukan (NIK) hingga Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Data tersebut diketahui dijual di forum dark web seharga Rp150 juta.

Collab Media Network banner content

Ironisnya, kejadian ini terjadi di tengah kesibukan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, yang lebih fokus menjadi juru bicara Presiden Jokowi dan keluarganya. Hal ini diungkapkan oleh pakar telematika, Roy Suryo, melalui siaran pers yang diterima Gunem.id.

Data Pribadi 6 Juta Warga Indonesia Bocor Lagi, Menkominfo Dituding Sibuk Jadi Jubir Keluarga Jokowi
Foto Istimewa : www.rmoljatim.id

"Menkominfo cuma sibuk jadi jurubicara Presiden Jokowi dan anak-anaknya. Ini jelas sudah sangat menyimpang dari tupoksi aslinya," tegas Roy Suryo. Ia mempertanyakan apakah Budi Arie Setiadi memahami bahwa Kementerian Kominfo bukanlah seperti tugas Departemen Penerangan (Deppen) era Orde Baru.

"Kalau waktu itu memang tugas Deppen adalah selaku public relation (PR) dari negara, sebagaimana USIS (United State Information Services) di Amerika. Itu pun harusnya hanya negara yang dibela, bukan Presiden apalagi keluarganya," tambah Roy Suryo.

Kejadian ini semakin menguatkan dugaan bahwa keamanan data di Indonesia masih lemah. Data yang bocor bahkan termasuk data pribadi sejumlah tokoh penting, seperti Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, hingga Menkominfo Budi Arie Setiadi.

"Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar 150 juta rupiah. Data yg bocor diantaranya NIK, NPWP, alamat, no hp, email dll," tulis Teguh Aprianto melalui akun X, yang membagikan tangkapan layar data yang bocor.

"NPWP milik Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkominfo, Sri Mulyani & menteri lainnya juga dibocorkan di sampel yg diberikan oleh pelaku," sambungnya.

Teguh juga mengungkapkan bahwa terdapat 10 ribu sampel yang berisi informasi pribadi seperti NIK, NPWP, nama, alamat, kelurahan, kecamatan, kabupaten kota, hingga provinsi.

Pelaku yang diduga menjual data tersebut adalah Bjorka, sosok yang sebelumnya juga dikaitkan dengan kebocoran data dari beberapa lembaga negara. Tangkapan layar menunjukkan bahwa data yang bocor terjadi pada September 2024, berjumlah 6.663.379 dan dijual dengan harga US$10 ribu atau sekitar Rp153,1 miliar.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar