Informasi dari Gunem.id menyebutkan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Timur, Senin (17/2), berujung ricuh. Massa aksi, gabungan mahasiswa dari BEM SI dan BEM Nusantara, kecewa tuntutan mereka tak dipenuhi setelah menunggu lebih dari tiga jam.

Related Post
Mereka mendesak Ketua DPRD Jatim, Musyafak Rouf, memfasilitasi komunikasi langsung dengan Presiden Prabowo Subianto, Pemerintah RI, atau Ketua DPR RI. Kegagalan Musyafak memenuhi tuntutan ini memantik kemarahan. Situasi memanas setelah pertemuan, dengan massa merusak kawat berduri dan melempar petugas dengan botol air mineral dan batu.

Salah satu tuntutan utama adalah komunikasi langsung dengan Presiden Prabowo atau Ketua DPR RI. Presiden BEM Unair, Aulia Thaariq Akbar, mengecam respons Ketua DPRD Jatim yang hanya mengunggah aspirasi di media sosial tanpa jaminan sampai ke pemerintah pusat. "Kami minta ditelfon langsung! Posting di medsos saja, siapa yang bisa memastikan Presiden Prabowo atau Ketua DPR RI memperhatikannya?" tegas Aulia.
Demo ini merupakan bagian dari tuntutan mahasiswa terhadap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, khususnya revisi kebijakan efisiensi anggaran pendidikan dan evaluasi program makan bergizi gratis (MBG). Saat berita ini diturunkan, massa masih bertahan dan menuntut Ketua DPRD Jatim kembali menemui mereka. Situasi di sekitar Gedung DPRD Jatim tetap tegang, meski polisi berupaya mengendalikan kondisi.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.