Gunem.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melihat peluang emas di balik duri. Ia optimistis durian premium Jawa Timur, khususnya varietas Musang King dan Black Thorn, siap mendunia. Khofifah bahkan menyebut peluang ekspor ke Tiongkok terbuka lebar.

Related Post
Pernyataan ini disampaikan Khofifah usai mengunjungi Republik Durian Farm di Blitar. Di lahan seluas satu hektar itu, berbagai jenis durian premium tumbuh subur. "Kita masih impor 80 persen durian jenis ini, padahal permintaan domestik tinggi," tegas Khofifah. Ia sendiri mengaku terkesima dengan rasa Black Thorn yang menurutnya lebih istimewa dari Musang King. Antusiasme Khofifah bahkan sampai di Tiongkok, setelah unggahannya di media sosial menarik perhatian Duta Besar Tiongkok dan Deputi Komersial dan Perdagangan Kedutaan Tiongkok.

Khofifah menekankan pentingnya peningkatan produksi durian premium. Tiga kunci sukses ekspor adalah kuantitas, kualitas, dan kontinuitas. Ia berencana memanfaatkan lahan tidur dan hutan sosial untuk memperluas perkebunan durian. "Satu hektar kebun durian bisa menghasilkan hingga Rp 2 miliar dalam empat sampai lima tahun," ungkap Khofifah, mengutip pemilik Republik Durian Farm, Anna Luthfi. Khofifah juga mendorong peran LMDH dan BUMDes untuk pengembangan yang lebih masif.
Anna Luthfi sendiri sangat yakin dengan potensi durian Blitar. Ia bahkan menyebut kualitas Black Thorn Blitar lebih unggul dibanding yang dari Malaysia, berkat tanah subur dan iklim yang mendukung. Ia juga menyoroti potensi integrasi budidaya durian dengan ikan, yang dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan hasil panen.
Dengan potensi ekonomi yang luar biasa ini, Khofifah dan Anna berharap sektor durian mampu menjadi penggerak ekonomi baru di Jawa Timur, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.