Saat ini, kata Mentan terdapat kurang lebih 180 juta ton gandung di Ukraina yang tidak bisa disalurkan ke berbagai negara.
"Besok harganya (mie instan) harganya 3 kali lipat. Maafkan saya, saya bicara ekstrem saja ini," kata Syahrul Yasin Limpo, dikutip dari kanal YouTube Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan.
Baca Juga: Aktivitas di Luar Ruangan akan Membantu Anda Mencegah Serangan Jantung dan Diabetes
Meski begitu, Syahrul mengatakan ketersediaan gandum dunia sebetulnya ada. Akan tetapi harganya menjadi mahal.
"Ada gandumnya, tapi harganya mahal banget," kata Syahrul.
Sementara itu, Indonesia menjadi negara yang rajin mengimpor gandum. Sehingga ketika harga gandum naik, Mentan tidak setuju untuk membelinya.
Baca Juga: Ditunda, Kenaikan Tarif Masuk Taman Nasional Komodo Rp3,75 Juta Berlaku 1 Januari 2023
"Kalau saja jelas tidak setuju, apapun kita makan saja, seperti singkong, sorgum, sagu," katanya.
Mentan juga mengatakan bahwa tantangan ini tidaklah kecil. Sehingga meminta semuanya untuk saling bekerja sama.
Selain gandum, Ukraina dan Rusia merupakan pesako pupuk terbesar dunia.
Artikel Terkait
Geger Ojol Vs Karyawan Mie Gacoan, Begini Kronologinya
Keributan Ojol vs Karyawan Mie Gacoan Berujung Pemecatan
Cara Membuat Mie Gacoan Mudah dan Sederhana
Warga Indonesia di Amerika Serikat, Buka Usaha Warkop Ala Indonesia di New York, Mie Instan Jadi Obat Kangen
Taiwan Tolak 4.000 kg Mie Instan Terkontaminasi Residu Pestisida dari Indonesia