Gunem.id - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menyampaikan optimismenya jika pembangunan Bandar Udara Dhoho Kediri, kedepannya akan menumbuhkan daerah dan sentra ekonomi baru.
Menurut Moeldoko, keberadaan Bandara Dhoho, yang menelan total investasi sebesar Rp 10,8 triliun, diharapkan akan meningkatkan mobilitas manusia dan barang semakin cepat.
“Produk dari sini yang tadinya sulit distribusinya nantinya akan lebih mudah menyebar baik secara domestik maupun internasional,” kata Moeldoko dikutip Gunem.id dari Kantor Staf Presiden.
Baca Juga: Dengan Rp1,6 Triliun Chelsea Resmi Datangkan Mykhailo Mudryk, Bikin Arsenal Gigit Jari
Pembangunan Bandar Udara Baru Dhoho Kediri ini masuk kedalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), yang dikukuhkan dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) Nomor 21 Tahun 2022.
Proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri ini dikerjakan oleh salah satu anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk, yakni PT Surya Dhoho Investama (SDHI).
Bandara Dhoho Kediri merupakan Bandara yang pertama dibangun tanpa menggunakan APBN, dan murni dibiayai oleh swasta.
Baca Juga: Kritik Kerajaan Arab Saudi Melalui Medsos, Seorang Profesor Terancam Hukuman Mati
Pembangunan bandara itu berawal dari inisiatif yang dicetuskan oleh bos besar Gudang Garam, Susilo Wonowidjojo, ketika menemui Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) tahun 2016 silam.
Artikel Terkait
Pesawat yang Mengangkut 137 orang Jatuh dan Terbakar di Bandara Miami
Ekspor Kalajengking Tujuan Korea Selatan Digagalkan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta
Selain Bandara InternasionaI Gusti Ngurah Rai di Bali, Pemerintah Siagakan 11 Bandara Pendukungan Untuk G20
Kedapatan Bawa Barang Ilegal, Petarung UFC Israel Adesanya Diamankan Petugas Bandara