Guru SMP Ini Sulap Batik Tanjung Bumi Jadi Unik dan Modern!

Guru SMP Ini Sulap Batik Tanjung Bumi Jadi Unik dan Modern!

Gunem.id – Umi Bahriyani Pratiwi, atau yang akrab disapa Yani, bukan hanya seorang guru SMP di Tanjung Bumi, Bangkalan, tapi juga seorang perajin dan pengusaha batik tulis yang sukses. Perempuan kelahiran tahun 1990 ini mewarisi bakat membatik dari ibunya dan mengembangkannya dengan sentuhan unik yang memikat.

Collab Media Network banner content

Yani, lulusan STKIP-PGRI Bangkalan tahun 2015, memulai bisnis batik tulisnya setelah lulus kuliah. Sebelumnya, ia membantu ibunya memasarkan dan mencari pelanggan baru. "Saya tertarik dengan bisnis batik karena hobi mendesain dan menyukai pakaian batik," ujar Yani. "Teman kuliah saya dulu jadi pelanggan setia karena suka desain batik saya yang unik dan berbeda dari motif batik Tanjung Bumi lainnya."

Guru SMP Ini Sulap Batik Tanjung Bumi Jadi Unik dan Modern!
Foto Istimewa : www.rmoljatim.id

Keunikan Funny Collection, usaha batik tulis Yani, terletak pada penerimaan desain sesuai permintaan pelanggan. Yani selalu menawarkan desain dan motif kepada pelanggannya sebelum proses pembuatan dimulai. "Untuk menyelesaikan satu lembar kain batik, saya butuh waktu minimal dua minggu," jelasnya. "Prosesnya cukup lama karena batik ini dibuat dengan tangan."

Pemasaran produk Funny Collection dilakukan secara tradisional dari mulut ke mulut, melalui hubungan pertemanan, dan juga memanfaatkan media sosial. "Batik Tanjung Bumi memiliki ratusan motif, tapi beberapa yang paling digemari adalah motif Sek Mlayah, Sek Buluh, Sisik, Anyaman, Oghet, Kembang Padi, dan masih banyak lagi," jelas Yani.

Yani menambahkan, warna yang sering digunakan dalam batik Tanjung Bumi adalah warna-warna klasik seperti coklat kehitaman. "Warna-warna ini memberikan kesan klasik dan elegan," tuturnya.

Yani juga membagikan tips merawat batik agar lebih awet. Menurutnya, kain batik jangan disimpan di tempat lembab dan jangan dijemur di bawah matahari langsung.

Ia berharap pemerintah Kabupaten Bangkalan dapat mendukung berdirinya asosiasi pedagang dan pengerajin batik Bangkalan. "Asosiasi ini diharapkan bisa mengatur harga secara adil agar tidak terjadi persaingan harga murah yang merugikan pengerajin batik kecil," ungkap Yani.

Bisnis batik tulis yang dijalankan Yani telah mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bangkalan, berupa bantuan alat bak pewarnaan, melalui program Bantuan Modal Usaha (BMU) yang bersumber dari dana DBHCHT.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar