Gus Ali Makki Janji Akomodir Kebutuhan Aliran Kepercayaan di Banyuwangi

Gus Ali Makki Janji Akomodir Kebutuhan Aliran Kepercayaan di Banyuwangi

Gunem.id – Bakal Calon Bupati (Cabup) Banyuwangi, KH Moh. Ali Makki Zaini, terus gencar menyapa berbagai elemen masyarakat. Kali ini, giliran komunitas penghayat yang mendapat perhatiannya.

Collab Media Network banner content

Dalam pertemuan yang hangat di rumah Daironi, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, Gus Ali Makki mendengarkan aspirasi dari 23 kelompok penghayat yang tergabung dalam Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) Banyuwangi.

Gus Ali Makki Janji Akomodir Kebutuhan Aliran Kepercayaan di Banyuwangi
Foto Istimewa : www.rmoljatim.id

Para penghayat menyampaikan sejumlah permintaan, di antaranya perhatian pemerintah terhadap keberadaan mereka yang selama ini dinilai minim, serta perlakuan diskriminatif yang diterima saat menjalankan keyakinannya.

Menanggapi hal itu, Gus Ali Makki menegaskan komitmennya untuk meniadakan dikotomi antara umat beragama dan penganut aliran kepercayaan. "Mari bersama-sama membangun Banyuwangi, karena membangun itu kami tidak bisa sendiri, harus ada Sapto Darmo, para penghayat, dan inilah Indonesia," tegasnya.

Tak hanya itu, Gus Ali Makki juga berjanji untuk mengakomodir tagihan listrik dan tempat suci seluruh agama dan aliran kepercayaan di Banyuwangi dengan menanggungnya melalui APBD. "Dalam satu tahun dari hitungan kami masih dalam tahap aman di APBD, sudah kita hitung sekitar Rp.41 miliar," ujarnya.

Gus Makki juga menekankan pentingnya menghilangkan rasa takut dan khawatir yang menjadi akar dikotomi. "Memang untuk mengubah suatu kebiasaan di masyarakat tidak mudah. Namun akan lebih cepat diterima ketika dimulai oleh pemimpin daerah," tegasnya.

Ke depan, Gus Ali Makki berjanji untuk memberikan porsi yang setara bagi seluruh umat beragama dan penganut aliran kepercayaan, termasuk dalam hal menjadi ASN, Kepala SMP Negeri, dan posisi-posisi penting lainnya.

"Sekarang saya tanya, berapa banyak penghayat yang menjadi PNS/ASN?" tanya Gus Makki, yang dijawab "Tidak ada," oleh para tokoh penghayat yang hadir.

Sekretaris MLKI Banyuwangi, Sulikah, mengungkapkan bahwa sebenarnya secara kuantitas penganut aliran kepercayaan di Banyuwangi adalah mayoritas. Namun, karena berbagai alasan, mereka memilih untuk tidak terlibat dalam politik praktis.

Pertemuan tersebut diakhiri dengan kesepakatan untuk mengadakan pertemuan lanjutan guna membahas hal-hal teknis dan lebih intens.

Paslon Ali-Ali terus berkomitmen untuk menggalang aspirasi dari berbagai kelompok masyarakat yang selama ini belum terjangkau dan belum terlayani sebagai warga negara, sesuai dengan tagline mereka, "Bangkit Bersama, Makmur untuk Semua".

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar