Informasi dari Gunem.id menyebutkan bahwa harga LPG 3 kilogram di Jawa Timur mengalami penyesuaian. Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengumumkan kenaikan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp2.000 per tabung, menjadi Rp18.000 per 15 Januari 2025. Keputusan ini tertuang dalam SK Pj Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024.

Related Post
Adhy menjelaskan, kenaikan HET ini merupakan langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas stok LPG 3 kg di Jawa Timur. HET sebelumnya, Rp16.000 per tabung, berlaku sejak 2015 dan belum mengalami perubahan hingga awal 2025. Kenaikan harga BBM berdampak pada biaya distribusi, sehingga penyesuaian HET menjadi perlu. "Komponen yang naik adalah biaya distribusi dan margin agen, bukan harga pokok," tegas Adhy.

Ia menambahkan bahwa beberapa provinsi lain telah lebih dulu melakukan penyesuaian harga LPG 3 kg, seperti Jawa Tengah pada Agustus 2024 dan Bali pada Januari 2023. Adhy menekankan bahwa jika HET tidak dinaikkan, dikhawatirkan akan terjadi pergeseran stok, kenaikan harga di pasaran gelap, dan akhirnya kelangkaan yang merugikan masyarakat.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, bersama pemerintah kabupaten/kota dan kepolisian, akan mengawasi ketat ketersediaan, distribusi, dan penjualan LPG 3 kg agar sesuai HET. Adhy memastikan Pertamina dan Hiswana akan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Namun, di balik penyesuaian harga, Adhy menyoroti pentingnya pendataan penerima bansos LPG 3 kg. Ia prihatin karena masih banyak masyarakat mampu yang turut membeli LPG bersubsidi. "Kita perlu mekanisme yang lebih akurat agar subsidi tepat sasaran," tegasnya.
Kenaikan harga LPG 3 kg diperkirakan akan berdampak pada inflasi Jawa Timur sebesar 0,13 hingga 0,2 persen. Namun, pemerintah berupaya mengendalikan inflasi dengan memberikan diskon tarif listrik 50 persen pada Januari-Februari 2025. "Dengan distribusi yang lancar dan pasokan cukup, inflasi diharapkan tetap terkendali," pungkas Adhy.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.