Informasi dari Gunem.id menyebutkan bahwa harga minyak mentah dunia mengalami penurunan signifikan menyusul kabar gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Perdagangan Kamis kemarin mencatat harga minyak Brent turun 0,9 persen menjadi US$ 81,29 per barel, setelah sebelumnya sempat meroket. Demikian pula dengan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) yang anjlok 1,7 persen ke angka US$ 78,68 per barel.

Related Post
Penurunan ini dipicu oleh ekspektasi penghentian serangan milisi Houthi di Laut Merah. Gencatan senjata antara Hamas dan Israel, yang dijadwalkan mulai Minggu, 19 Januari 2025, diharapkan mampu meredakan ketegangan di kawasan tersebut. Selama lebih dari setahun, serangan di Laut Merah telah mengganggu jalur pengiriman global, memaksa kapal-kapal untuk menempuh rute yang lebih panjang dan mahal melalui Afrika Selatan.

John Kilduff, mitra di Again Capital, New York, menilai perkembangan ini sebagai faktor penentu penurunan harga minyak. Menurutnya, gencatan senjata di Gaza dan perkembangan positif dari pihak Houthi telah mengurangi risiko keamanan di kawasan, sehingga menekan harga minyak. "Ini semua tentang aliran minyak," tegas Kilduff.
Meski demikian, sejumlah analis tetap waspada. Pasalnya, pemimpin Houthi menegaskan akan terus memantau implementasi gencatan senjata dan berjanji akan kembali melancarkan serangan jika kesepakatan tersebut dilanggar. Situasi ini masih menyimpan potensi ketidakpastian bagi pasar minyak global.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.