Informasi terkini dari Gunem.id menyebutkan harga minyak dunia kembali menanjak tajam. Minyak mentah Brent ditutup pada 78,05 dolar AS per barel pada Jumat (4/10) waktu setempat, atau Sabtu (5/10) WIB, naik 0,6 persen atau 43 sen. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga mengalami kenaikan 0,9 persen, ditutup pada 74,38 dolar AS per barel.

Related Post
Lonjakan harga ini dipicu oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Israel mengancam akan menyerang Iran setelah serangan rudal Iran ke Israel. Serangan tersebut merupakan balasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah yang didukung Iran oleh Israel pekan lalu. Situasi ini membuat analis memprediksi potensi konflik yang lebih besar dan berdampak pada pasokan minyak global.

Meskipun sempat melonjak hampir 2 persen, harga minyak kemudian melandai setelah Presiden AS Joe Biden menyatakan akan mempertimbangkan alternatif selain menyerang ladang minyak Iran jika berada di posisi Israel. Sebelumnya, harga minyak sudah melonjak lebih dari 5 persen setelah Biden mengonfirmasi adanya pembicaraan dengan Israel terkait kemungkinan serangan ke infrastruktur energi Iran.
Kenaikan harga minyak ini cukup signifikan. Secara mingguan, minyak mentah Brent naik lebih dari 8 persen, tertinggi sejak Januari 2023. WTI bahkan mencatatkan kenaikan 9,1 persen, tertinggi sejak Maret 2023. Analis komoditas JPMorgan memprediksi harga akan tetap tinggi hingga konflik mereda, mengingat persediaan minyak global yang rendah. Data Kpler menunjukkan persediaan minyak berada di bawah level tahun lalu, bahkan mencapai titik terendah sepanjang sejarah, yaitu 4,4 miliar barel. StoneX bahkan memperkirakan lonjakan harga hingga 3-5 dolar AS per barel jika infrastruktur minyak Iran menjadi target serangan.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.