Gunem.id – Nasib petani tembakau di Jember dan Lumajang tengah terpuruk. Harga tembakau yang anjlok drastis di musim panen membuat mereka merugi. Eko Yulianto, anggota DPRD Jawa Timur yang juga berasal dari Dapil Jember-Lumajang, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi ini.
Related Post
"Saat musim panen tiba, para petani mengeluh karena harga tembakau jatuh dan mereka tidak bisa balik modal," ujar Eko usai rapat paripurna di DPRD Jatim, Kamis (31/10/2024).
Eko menuding permainan tengkulak sebagai penyebab utama anjloknya harga tembakau. Para tengkulak yang memiliki gudang di wilayah tersebut menolak menyerap tembakau hasil panen petani dengan alasan gudang penuh.
"Padahal, pabrik rokok bisa menerima berapapun tembakau. Tapi, pemilik gudang seakan enggan menampung," jelas Eko.
Kondisi ini membuat para petani kebingungan dan terpaksa menjual tembakau mereka dengan harga murah. Padahal, biaya pupuk dan obat-obatan yang dikeluarkan petani sangat besar.
"Petani butuh perlindungan, harga tembakau harus stabil," tegas Eko.
Eko mendesak Pemprov Jatim untuk turun tangan membantu para petani. Ia meminta pemerintah untuk menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) tembakau dari petani agar mereka mendapatkan harga yang layak.
Selain harga tembakau yang anjlok, para petani juga mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Hal ini semakin membebani biaya produksi mereka.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.