Gunem.id – Anggaran pembelian seragam anggota DPRD Kabupaten Magetan yang sempat menuai kontroversi karena nilainya yang fantastis, akhirnya direfocusing. Anggaran yang semula mencapai Rp 322.508.500 kini dipangkas hingga menjadi sekitar Rp 164 juta. Ketua DPRD Kabupaten Magetan, Suratno, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk efisiensi dan telah dilakukan bahkan sebelum munculnya kritik dari publik.
"Semua kita refocusing, termasuk anggaran pakaian anggota DPRD. Sekarang seragamnya tinggal dua stel per anggota," ungkap Suratno. Ia menambahkan bahwa selain seragam, anggaran pengadaan sepeda motor untuk kepala desa juga turut direvisi. Rencana awal yang menargetkan motor premium seharga sekitar Rp 30 juta per unit untuk 207 kepala desa di 18 kecamatan, kini telah dipangkas sesuai Instruksi Presiden untuk mengedepankan efisiensi anggaran.
Langkah refocusing ini diambil setelah Lembaga Peneliti Republik Damai (REDAM) Jawa Timur melayangkan kritik keras. REDAM menilai anggaran seragam DPRD tersebut tidak sensitif terhadap kondisi ekonomi masyarakat yang sulit dan berencana melaporkan temuan ini ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur.
Ketua REDAM Jawa Timur, Noorman Susanto, menyatakan keprihatinannya atas kurangnya kepekaan DPRD dan pejabat Kabupaten Magetan terhadap kesulitan ekonomi yang dialami masyarakat. Ia juga menyoroti potensi mark-up anggaran dalam pengadaan seragam tersebut. "Anggaran Rp 322.508.500 untuk 45 anggota DPRD sangat mencurigakan," tegas Noorman. Ia menegaskan bahwa jika tidak ada tindak lanjut, REDAM akan melanjutkan pelaporan ke BPKP dan Kejati Surabaya.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.