Cerpen Bonari Nabonenar
Gunem.id - Perempuan itu tersenyum. Entah seberapa besar rasa sukacita yang sedang menggelembung di dalam dadanya. Sukacita dari jenis yang bisa dengan gampang mengundang komentar, “Jangkrik!” dari siapa pun yang mengetahuinya secara persis.
Cupumanik yang tadi ditimang-timang sambil tersenyum-senyum, kini diambilnya lagi dari dalam saku bajunya.
“Halo?”
“Hm. Maya? Siapakah nama aslimu?”
“Maya. Mayawati Sekaringtyas.”
“Wah. Cantik sekali namamu. Pas dengan kecantikanmu yang membuatku susah tidur. Tak bisa tidur, tapi mimpi sepanjang hari…!”
“Ah! Mimpi apa?”
“Mimpi bersanding denganmu, di sebuah rumah yang di dalamnya hanya ada aku dan kau! Ah, nggak begitu. Ya, ada kucing, ada burung, ada cicak, ada ayam, yang mendengarkan semua percakapan kita, baik percakapan dengan kata-kata maupun percakapan tanpa kata-kata.”
“Ehm…”
Artikel Terkait
Cerpen Hartanti: Jatuh Cinta pada Sepi
Cerpen Bonari Nabonenar: Gerombolan
Cerpen Bonari Nabonenar: Bidadariku (1)
Cerpen Bonari Nabonenar: Bidadariku (2-Habis)
Cerpen Bonari Nabonenar: Televisi Kebanggaan Bersama Milik Tetangga