Gunem.id – Calon Wali Kota Madiun, Inda Raya, menyoroti penggunaan simbol pakaian dalam perempuan dalam aksi protes yang dilakukan Forum Masyarakat Bersama beberapa waktu lalu. Ia menilai penggunaan simbol tersebut tidak tepat dan berpotensi merendahkan serta melecehkan identitas gender.

Related Post
"Saya tidak ingin mencampuri ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja penyelenggara pemilu, itu adalah hak setiap warga negara. Namun, kita harus menyadari bahwa kritik tidak harus mengandung simbol-simbol yang bisa merendahkan atau melecehkan identitas gender," tegas Inda Raya.

Ia menambahkan bahwa daster dan bra merupakan benda yang identik dengan perempuan, bahkan bra memiliki sifat privat. Inda Raya menekankan perlunya bijak dalam memilih kiasan atau simbol yang tidak mengarah pada stereotip gender.
Menurutnya, penggunaan benda-benda yang identik dengan perempuan untuk kritik dapat memperburuk pandangan masyarakat, khususnya terhadap perempuan dan mencerminkan bias patriarki yang sudah tidak lagi relevan.
Inda Raya berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam menyampaikan kritik, terutama ketika menyangkut simbol yang dapat mencederai persepsi terhadap identitas gender tertentu. Ia mengingatkan bahwa upaya memperjuangkan kesetaraan gender harus terus didorong, termasuk dalam simbol-simbol yang digunakan dalam aksi massa.
"Budaya patriarki sudah tidak relevan lagi, apalagi dalam menyampaikan kritik atau tuntutan. Mari kita tetap berpegang pada prinsip kesetaraan dan keadilan, yang tidak merendahkan identitas atau atribut gender," pungkasnya.
Inda Raya menekankan pentingnya menjunjung sikap saling menghormati di tengah keragaman masyarakat dan mengapresiasi kebebasan berpendapat tanpa mencederai nilai-nilai kesetaraan yang harus dijaga bersama.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.