Ipuk-Muji Siap Bersatu Untuk Rakyat Banyuwangi, Ali-Ali Fokus Perbaiki Nasib Nelayan

Ipuk-Muji Siap Bersatu Untuk Rakyat Banyuwangi, Ali-Ali Fokus Perbaiki Nasib Nelayan

Gunem.id – Pasangan calon petahana pada Pilkada Banyuwangi 2024, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan Mujiono, yang akrab disapa Ipuk-Muji, bertekad untuk menomorsatukan masyarakat Banyuwangi dalam program kerjanya.

Collab Media Network banner content

Hal ini disampaikan Ipuk usai mendapatkan nomor urut 1 dalam kontestasi pemilihan bupati dan wakil bupati. "Satu berarti bersatu, bersama, dan menomorsatukan masyarakat," tegas Ipuk.

Ipuk-Muji Siap Bersatu Untuk Rakyat Banyuwangi, Ali-Ali Fokus Perbaiki Nasib Nelayan
Foto Istimewa : www.rmoljatim.id

Ipuk-Muji telah menyiapkan program yang mencakup sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pesantren, pertanian hingga UMKM. "Kita harus bersatu, guyub, rukun demi kemajuan bersama. Semua program kami rancang untuk menyatukan dan menomorsatukan masyarakat," imbuhnya.

Sementara itu, pasangan calon Ali-Ali, yang terdiri dari Ali Makki Zaini dan Ali, mengungkapkan fokus utama mereka adalah meningkatkan kesejahteraan nelayan. Ali-Ali prihatin dengan kondisi nelayan yang kerap mengalami kesulitan akibat mesin kapal yang kurang memadai.

"Selama untuk kepentingan umat, kebaikan masyarakat dan berkaitan dengan jihad mencari nafkah, kami bersama Gus Makki siap. Tinggal bagaimana nanti teknis penganggarannya," terang Ali.

Ali Makki Zaini, yang akrab disapa Gus Makki, mengungkapkan pengalamannya bertemu dengan seorang nelayan bernama Mas Eglek. "Dia cerita dalam 30 hari mencari ikan dengan cara memancing itu hanya 20 hari beraktivitas. Sedangkan 10 harinya nganggur," ungkap Gus Makki.

Kondisi ini, menurut Gus Makki, disebabkan oleh ukuran mesin kapal yang kecil, 5,5 PK. Hal ini membuat para nelayan kesulitan mencapai laut di sebelah timur Sembulungan.

Untuk itu, Ali-Ali berkomitmen untuk membuat skema subsidi untuk mengganti ukuran mesin kapal menjadi 12 PK dan berbahan bakar solar. "Kalau 10 hari tidak melaut apa yang mereka lakukan, jawabannya kalau ada piring bisa dijual ya dijual kalau ada gelas laku dijual ya dijual. Itu fakta, hanya gara-gara ukuran mesin kapal (PK) yang kecil mereka tidak bisa mencari nafkah untuk keluarganya," imbuhnya.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar