Gunem.id – Calon Gubernur Jawa Timur, Luluk Nur Hamidah, kembali menyuarakan pentingnya perhatian pemerintah terhadap perempuan dan anak. Kali ini, sorotannya tertuju pada janda muda, yang menurutnya memiliki tantangan hidup yang tak kalah berat dengan janda tua.
Luluk, yang pernah menjadi Ketua Kopri PB PMII, menegaskan bahwa janda muda membutuhkan perhatian dan perlindungan khusus. Ia bahkan berbagi kisah pribadi tentang bagaimana dirinya dan keempat saudaranya dibesarkan oleh ibunya yang menjanda di usia 29 tahun. Berkat kegigihan sang ibu, Luluk dan saudara-saudaranya berhasil meraih kesuksesan, dan kini Luluk dikenal sebagai calon Gubernur Jawa Timur.
"Kalau saja ibu saya putus asa waktu itu, mungkin saya tidak akan berdiri di sini sebagai calon gubernur," ujar Luluk. "Semua yang saya capai ini berkat seorang janda yang tidak pernah menyerah."
Luluk juga menyoroti kebijakan pemerintah yang dianggapnya kurang adil dalam memberikan bantuan kepada janda muda. Ia menilai bahwa pemerintah hanya fokus pada janda tua, padahal janda muda juga memiliki perjuangan yang berat dan membutuhkan dukungan konkret.
Sebagai mantan anggota DPR RI, Luluk telah memperjuangkan berbagai Undang-Undang, termasuk RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) yang diinisiasi bersama PKB. Ia berkomitmen untuk memastikan hak-hak perempuan, termasuk janda yang rentan terhadap kekerasan dan diskriminasi, terlindungi.
"Saya sudah merasakan sendiri bagaimana beratnya perjuangan seorang janda muda," tegas Luluk. "Oleh karena itu, jika diberi amanah sebagai gubernur, saya akan memastikan pemerintah hadir untuk mereka."
Luluk berharap, dengan dukungan masyarakat dan partainya, ia dapat membawa perubahan signifikan bagi perempuan di Jawa Timur, terutama para janda muda yang sering terpinggirkan. Ia menegaskan bahwa perjuangan ini akan dilanjutkan di tingkat provinsi untuk memastikan hak-hak perempuan dilindungi.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.