Gunem.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam wawancara eksklusif dengan Channel News Asia (CNA) Singapura, mengungkapkan potensi besar Jawa Timur sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Ia mempromosikan Jawa Timur sebagai "Gerbang Baru Nusantara", menonjolkan kekuatannya di sektor pertanian dan industri manufaktur.

Related Post
Khofifah menekankan surplus beras Jawa Timur yang konsisten, meski mengalami sedikit penurunan di tahun 2024 menjadi 5,33 juta ton akibat El Nino. Ia optimistis target pemerintah pusat untuk swasembada beras di tahun 2025 dapat tercapai berkat kontribusi Jawa Timur. "Program Jatim Agro, termasuk Youth Agrifuture-Hub, akan terus meningkatkan produktivitas pertanian dengan melibatkan generasi muda," tegasnya. Luas lahan padi di Jawa Timur pun diproyeksikan meningkat hingga 193.419 hektare pada Maret 2025, didukung oleh mekanisasi pertanian.

Tak hanya padi, Jawa Timur juga unggul dalam produksi jagung, kedelai, aneka sayuran, dan buah-buahan. Di sektor peternakan, Jawa Timur memimpin nasional dengan populasi sapi potong mencapai 27,24% dari total nasional. Khofifah menyatakan dukungan penuh Jawa Timur terhadap program pemerintah pusat, termasuk swasembada sapi dan Program Makan Bergizi (MBG), dengan alokasi dana APBD sebesar 400 miliar rupiah untuk mendukung MBG. "Investasi di gizi adalah investasi untuk masa depan bangsa," ujarnya.
Di sektor industri manufaktur, Jawa Timur telah melampaui target nasional. Capaian industri manufaktur Jawa Timur mencapai 35 persen di tahun 2024, melebihi target pemerintah pusat sebesar 30 persen di tahun 2045. Keberhasilan ini ditopang oleh tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang telah beroperasi, serta rencana pengembangan KEK lainnya. Investasi di KEK Gresik, misalnya, telah mencapai USD 3 miliar untuk pembangunan smelter PT Freeport.
Khofifah juga menyoroti peran Jawa Timur sebagai hub logistik utama Indonesia Timur. Sebanyak 27 dari 32 jalur tol laut di Indonesia Timur bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. "Program Trans Laut Jatim akan meningkatkan aksesibilitas dan kelancaran distribusi logistik," jelasnya. Dengan segala potensi tersebut, Khofifah optimistis Jawa Timur akan menjadi "Gerbang Baru Nusantara" yang menghubungkan Indonesia Barat dan Timur.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.