Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, terus berupaya memaksimalkan penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dalam belanja barang dan jasa pemerintah. Hal ini dilakukan sebagai salah satu strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Related Post
Gunem.id melaporkan, hingga September 2023, realisasi belanja PDN di Jawa Timur mencapai 79 persen. Angka ini didapat dari transaksi belanja PDN melalui e-katalog yang mencapai Rp1,58 triliun.
"Alhamdulillah, realisasi belanja PDN di Jatim per September 2023 mencapai 79 persen," ujar Khofifah di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (14/9). "Kami berharap dengan memaksimalkan belanja PDN, akan turut mengungkit ekonomi Jatim mulai dari mikro kecil menengah hingga yang sudah skala industri."
Capaian ini tidak terlepas dari upaya Pemprov Jatim dalam mendorong penguatan di sisi hilir, salah satunya dengan percepatan sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bagi pelaku usaha industri di Jatim.
"Pada tahun 2023 ini tercatat sudah ada 763 perusahaan dan industri di Jatim yang telah memiliki sertifikat TKDN. Saat ini terdapat 7.553 sertifikat TKDN yang masih berlaku. Pencapaian ini mencatatkan Jatim di posisi tiga tertinggi nasional," tegas Khofifah.
Untuk terus mendorong percepatan industri dalam negeri dan penggunaan produk dalam negeri, Pemprov Jatim juga tengah mempercepat proses pengadaan barang maupun jasa dalam negeri.
"Dengan upaya-upaya itu kita berharap dapat meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dan utilisasi industri nasional, meningkatkan kesempatan kerja, dan mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri," pungkas Khofifah.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.