Informasi dari Gunem.id menyebutkan pembangunan jembatan di Desa Klumutan, Saradan, Madiun, yang menelan biaya Rp11 miliar mengalami penundaan. Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Madiun, Anang Tri Cahyono, menjelaskan proyek ini, bersama proyek trotoar Caruban dan rehabilitasi jalan Bulu-Bojonegoro, menunggu hasil rapat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD setempat.

Related Post
Anang menegaskan, penundaan bukan karena efisiensi anggaran, melainkan karena proses administrasi yang sedikit terhambat. "Setelah tim efisiensi menyelesaikan tugasnya, baru kita bisa lanjutkan tahapan pengadaan dan pelaksanaan proyek," jelasnya Jumat (14/2/2025).

Kondisi jembatan Klumutan yang sepanjang 30 meter itu memang memprihatinkan. Sejak 2019, jembatan tersebut sudah mengalami kerusakan berupa ambles dan retak. Banjir bandang di tahun 2020 semakin memperparah kerusakan, hingga menyebabkan badan jembatan sisi timur patah.
Hal ini dikeluhkan warga setempat. Nyono (50), warga Desa Klumutan, mengungkapkan, "Warga sudah lama menunggu perbaikan. Jembatan ini akses vital, hanya bisa dilewati kendaraan roda dua. Mau ke Caruban pakai mobil harus memutar sekitar 1 kilometer!" Kecemasan warga akan terobosan pembangunan jembatan ini sangat terasa. Keterlambatan ini tentu menimbulkan pertanyaan besar kapan pembangunan akan dimulai dan warga bisa kembali menikmati akses jalan yang layak.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.