Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut baik peresmian ekspansi PT Smelting di Gresik yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (14/12). Peresmian ini dilakukan di Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
Related Post
Khofifah menyatakan bahwa keberadaan PT Smelting, pabrik peleburan dan pemurnian tembaga pertama di Indonesia, akan memperkuat sektor hilirisasi industri di Jatim. "Dengan diresmikannya PT. Smelting di Gresik ini, akan memperkuat sektor hilirisasi industri yang menjadi komitmen pemerintah pusat dalam meningkatkan berbagai nilai tambah dan penciptaan lapangan pekerjaan," ujar Khofifah.
Gubernur Khofifah optimis bahwa efek domino dari aktivitas hilirisasi industri PT Smelting akan meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, menarik investasi asing, menghasilkan devisa besar dari ekspor, dan menambah jumlah serapan tenaga kerja. "Kami di Jatim berupaya mendukung kebijakan hilirisasi industri meliputi industri berbasis agro, berbasis tambang dan mineral, serta berbasis migas dan batubara yang ada di Jawa Timur," jelasnya.
PT. Smelting sendiri berdiri di atas lahan seluas 28,5 hektare di kawasan industri Gresik. Pembangunannya dimulai sejak tahun 1996 hingga 1998, dan telah melakukan empat kali ekspansi sejak tahun 2004. Ekspansi kelima yang diresmikan pada Desember ini meningkatkan kapasitas pemurnian konsentrat menjadi 1.300.000 ton per tahun.
Investasi ekspansi ini mencapai US$ 250 Juta atau sekitar Rp3,7 triliun, yang dibiayai oleh PT Freeport Indonesia (PTFI). PT Smelting menggunakan teknologi Mitsubishi dan ISA untuk peleburan dan pemurnian tembaga, yang menurut Khofifah, ramah lingkungan.
Presiden Jokowi dalam sambutannya memberikan apresiasi atas ekspansi PT Smelting yang meningkatkan kapasitas anoda tembaga dari 1 juta ton menjadi 1,3 juta ton per tahun. "Hal ini menunjukkan komitmen dari PT Freeport Indonesia yang bekerja sama dengan Mitsubishi untuk menghilirkan melalui Ekspansi sehingga nilai tambah ada di Indonesia serta bisa di produksi di dalam negeri," ungkapnya.
Jokowi berharap PT. Smelting akan mendukung smelter yang ada di JIIPE Gresik yang bisa memproduksi 1,7 juta ton per tahun. Dengan demikian, Indonesia mampu memproduksi tembaga dan turunannya menjadi 3 juta ton per tahun. "Jika nanti semua sudah beroperasi dan menghasilkan berbagai sumber energi tembaga dan turunannya, diyakini banyak negara-negara dunia yang akan melirik Indonesia dan berinvestasi membangun industri industri turunan tembaga di Indonesia," katanya.
Presiden Jokowi menegaskan komitmen pemerintah untuk menghentikan ekspor bahan mentah dan mendorong hilirisasi di seluruh sektor. "Sektor mineral, tembaga, timah, nikel semuanya harus di hilirisasikan agar nilai tambah ada di negara kita. Baik itu di sektor perkebunan, pertanian, perikanan dan sektor lain. Jangan sampai kita kirim lagi mineral dalam bentuk mentah. Harus menjadi minimal setengah jadi atau menjadi barang jadi," tegasnya.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.