Informasi yang dihimpun Gunem.id menyebutkan bahwa penggeledahan rumah Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto oleh KPK pada Selasa (7/1), dinilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai upaya pengalihan isu. Tuduhan ini muncul seiring dengan masuknya nama Presiden Jokowi dalam daftar finalis tokoh terkorup dunia versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Related Post
Juru bicara DPP PDIP, Guntur Romli, menyatakan bahwa penggeledahan tersebut merupakan manuver untuk mengaburkan pemberitaan terkait riset OCCRP. Guntur mengklaim Jokowi merasa terganggu dan marah atas riset tersebut, sehingga melakukan berbagai upaya untuk menekan pemberitaan, termasuk intimidasi terhadap portal berita dan pengerahan buzzer di media sosial. Ia bahkan menuding adanya upaya untuk mendiskreditkan OCCRP dan pihak-pihak yang mendesak penegak hukum menindaklanjuti temuan dugaan korupsi dan pencucian uang yang melibatkan Jokowi dan keluarganya.
Lebih lanjut, Guntur menyoroti adanya aktivis dan LSM yang telah melaporkan dugaan korupsi yang melibatkan Jokowi ke KPK, namun hingga kini belum ditindaklanjuti. Menurutnya, penggeledahan rumah Hasto merupakan strategi untuk mengalihkan perhatian publik dari isu tersebut.
Sementara itu, Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, membenarkan penggeledahan rumah Hasto terkait kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan dalam kasus pergantian anggota DPR periode 2019-2024. Tessa menyatakan akan menyampaikan perkembangan lebih lanjut setelah proses penggeledahan selesai. Namun, pernyataan PDIP ini tentu memicu spekulasi dan pertanyaan lebih lanjut terkait kaitan antara penggeledahan tersebut dengan riset OCCRP.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.