Gunem.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meluncurkan program One Pesantren One Product (OPOP) Academy Go Nusantara di Dyandra Convention Center, Surabaya, Selasa (1/8). Program yang digagas berkolaborasi bersama Gojek-Tokopedia ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas UMKM di lingkungan pesantren dan menjangkau pasar global.
Related Post
"Semua punya niat yang luar biasa untuk program sosiopreneur, tak terkecuali alumni dari berbagai pesantren," tegas Khofifah saat peluncuran. "Melalui program pelatihan ini, kita akan dibantu dalam proses pendampingan dan penguatan, bagaimana proses kewirausahaan dapat dilakukan dengan baik, efektif, dan lompatan strategis. Ini adalah bagian dari semangat dakwah bil mal."
Khofifah menekankan pentingnya skill digital marketing dalam memasarkan produk OPOP. Melalui program ini, para pelaku UMKM akan mendapatkan penguatan intensif, termasuk materi digital marketing dan skill fotografi produk.
"Kalau produk aslinya bagus, harus ada foto produk yang juga bagus," kata Khofifah. "Beberapa skill ini mudah-mudahan akan ada penguatan. Dari empat batch, kami harap semuanya bisa tersupport dengan maksimal."
Lebih lanjut, Khofifah mendorong semua pegiat wirausaha di lingkungan pesantren untuk menjadi juragan sukses kelas dunia. "Cita-cita warga Jatim harus jadi Juragan bukan karyawan," tegasnya. "Boleh sekarang juragan kelas usaha kecil, lalu naik kelas menjadi usaha kelas menengah, berkolaborasi lagi nanti juragan kelas besar. Ini akan menjadi sangat penting. Ini ikhtiar kita untuk meningkatkan perekonomian kita dari lini paling bawah."
OPOP Academy Go Nusantara diharapkan dapat mendorong perekonomian pesantren dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Bagaimana pendakwah tidak hanya menyampaikan dakwah bil lisan, tetapi juga memberikan penguatan untuk pesantrenpreneur, santripreneur, dan sosiopreneur," ujar Khofifah. "Kolaborasi ini memberikan tools supaya kewirausahaannya bisa mandiri, masyarakatnya bisa sejahtera."
Ketua OPOP Jatim, Adhy Karyono, menambahkan bahwa program ini bertujuan melahirkan wirausaha baru berbasis pesantren, pelaku UMKM alumni pesantren, mitra Gojek, dan masyarakat umum yang memiliki usaha. "Kegiatan ini adalah pembuka rangkaian pelatihan kewirausahaan yang akan dilaksanakan 1 tahun kedepan," jelasnya. "Rencananya ada 4 batch pelatihan yang dilaksanakan online maupun offline dengan target 1.000 orang peserta."
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga melepas ekspor perdana produk kopi berupa minuman kaleng besutan Koperasi Ponpes An Nur 2 Al Murtadlo Malang berkolaborasi dengan CV Kapiten Nusantara ke Malaysia. Dengan total ekspor setahun sebanyak 504 ribu pcs, dan nilai kontrak sebesar Rp. 10,08 miliar, pengirimannya akan dilakukan secara bertahap.
"Alhamdulillah hari ini kita melepas produk kopi hasil program OPOP Ponpes An Nur 2 Al Murtadlo Malang," ungkap Khofifah. "Tentu ini akan meningkatkan semangat agar produk OPOP bisa tembus pasar internasional. Semoga produk OPOP yang kita lepas ekspor ini bisa diikuti pesantren lain di Jatim."
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.