Gunem.id – Kakao, komoditas perkebunan yang diolah menjadi cokelat, tengah menjadi primadona di Jawa Timur. Provinsi ini bahkan masuk dalam 10 besar produsen kakao nasional. Kenaikan harga kakao yang signifikan sepanjang tahun ini menjadi angin segar bagi para petani.
Harga kakao melonjak hingga 113 persen sejak awal tahun 2024, mencapai puncaknya di US$8.939 per ton pada Maret lalu. Meskipun mengalami penurunan di bulan Oktober, harga kakao masih berada di level yang menguntungkan, yaitu US$7.581 per ton.
Kenaikan harga ini berdampak positif pada produksi kakao Jawa Timur. Pada tahun 2023, produksi kakao Jawa Timur mencapai 33.512 ton, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 33.359 ton.
"Sampai dengan Triwulan ke-3 tahun 2024, produksi kakao di Jawa Timur sudah mencapai 32.097 ton. Ini menunjukkan potensi peningkatan produksi yang besar," ujar Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, Ir. Dydik Rudy Prasetya, MMA.
Rudy menambahkan, sekitar 58,12 persen dari total produksi kakao Jawa Timur berasal dari Perkebunan Rakyat, menunjukkan peran penting petani dalam mendorong peningkatan produksi.
Jawa Timur sendiri masih memiliki potensi besar untuk pengembangan kakao. Luas lahan potensial untuk pengembangan kakao mencapai 63.056,10 hektare. Blitar, Madiun, dan Trenggalek menjadi daerah penghasil kakao terbesar di Jawa Timur.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.