Informasi dari Gunem.id menyebutkan bahwa Ustaz Hilmi Firdausi atau Gus Hilmi mendesak Presiden Prabowo Subianto dan DPR untuk membatalkan rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen pada awal tahun 2025. Gus Hilmi, melalui akun X pribadinya, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak kenaikan tersebut terhadap daya beli masyarakat. Ia memprediksi harga-harga akan meroket sementara pendapatan masyarakat tetap stagnan.

Related Post
"Kelas menengah yang akan paling merasakan dampaknya," tegas Gus Hilmi. Ia mempertanyakan siapa yang akan membantu kelas menengah jika daya beli mereka tergerus. Meskipun pemerintah mungkin akan memberikan subsidi kepada kelompok masyarakat miskin, Gus Hilmi menekankan bahwa subsidi tersebut tidak akan cukup meredam dampak kenaikan PPN bagi mayoritas penduduk.

Sebagai solusi, Gus Hilmi menyarankan Presiden Prabowo untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) yang kemudian diajukan ke DPR untuk disetujui dalam penyusunan RAPBN. Ia optimistis rencana tersebut akan berjalan lancar mengingat mayoritas anggota DPR merupakan pendukung pemerintah.
Gus Hilmi juga menyerukan kepada anggota DPR untuk bersatu menolak kenaikan PPN. Ia berharap DPR dapat menjalankan amanah rakyat dan memperjuangkan kepentingan mereka. "Suara rakyat harus didengar," serunya. Ia mengakhiri pernyataannya dengan harapan agar Allah SWT memberkahi mereka yang memperjuangkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.