Gunem.id – Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati masih sepi pengunjung, padahal akses menuju bandara sudah semakin mudah. Salah satu penyebabnya adalah harga tiket pesawat yang terlampau mahal. Hal ini menjadi perhatian serius, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
Related Post
Pengamat transportasi dari ITB, Sony Sulaksono, mengungkapkan bahwa frekuensi penerbangan, alternatif rute, dan harga tiket menjadi faktor utama yang dipertimbangkan masyarakat saat memilih bandara. Jika tiket pesawat terlalu mahal, masyarakat akan memilih bandara lain yang menawarkan harga lebih murah.
"Dulu masalah Kertajati akses, sekarang tol sudah jadi, travel banyak. Sekarang masalahnya harga tiket dan frekuensi," ujar Sony.
Meskipun ASN di Jawa Barat didorong untuk terbang dari BIJB Kertajati untuk perjalanan dinas, frekuensi perjalanan dinas di bulan Oktober hingga Desember sudah jarang.
"Yang ada perjalanan wisata, tiket pesawat sangat berpengaruh. Saya pergi berlima, harganya lumayan tinggi (di BIJB Kertajati), mending berlima rame-rame nyewa mobil ke Soekarno Hatta, lebih murah jatuhnya," ungkap Sony.
Sony berharap Kementerian Perhubungan dapat memperhatikan momen Nataru kali ini dan membuat BIJB Kertajati lebih menarik bagi masyarakat untuk terbang liburan.
"Caranya, tiketnya dibikin murah, frekuensinya dibikin banyak. Kita berharap Kementerian Perhubungan bisa melihat ke situ," tandasnya.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.