Jepang Memusnahkan Hampir 10 Juta Unggas untuk Atasi Flu Burung yang Merajalela

Gunem.id - Pemerinta Jepang mengatakan bahwa pihaknya telah memusnahkan hampir 10 juta unggas di negara itu untuk mengatasi lonjakan kasus Flu Burung yang sedang merajalela.

Hingga Senin, 9 Januari 2023, sebanyak 9,98 juta unggas tercatat sebagai rekor tertinggi unggas yang telah dimusnahkan oleh Jepang pada musim ini.

Menurut Kementrian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan wilayah Shirosato, pada Senin.

Baca Juga: Sekjen PBB Mengatakan Masyarakat Asia Selatan ‘15 Kali Lebih Berisiko Meninggal Akibat Dampak Perubahan Iklim’

Sebuah peternakan unggas di kota Shirosato di prefektur Ibaraki, mengonfirmasi wabah Flu Burung, dan telah mulai memusnahkan sekitar 930.000 ayam di peternakan tersebut.

kasus tersebut membuat jumlah wabah Flu Burung menjadi 56 kasus di 23 prefektur musim ini. Rekor ini melampaui rekor sebelumnya, sementara jumlah unggas yang dimusnahkan telah melampaui tingkat selama musim 2020-2021.

kasus pertama Flu Burung dikonfirmasikan pada Oktober tahun lalu di sebuah peternakan unggas di prefektur Okayama.

Baca Juga: Lokasi dan Jam Buka Gerai Layanan SIM Keliling Karawang, Jawa Barat Hari Rabu 11 Januari 2023

Meski demikian, pihak kementrian meyakinkan konsumen di Jepang bahwa mereka tidak mungkin tertular Flu Burung karena makan daging atau telur dari ayam yang terinfeksi,.

Avian atau Flu Burung adalah penyakit menular pada unggas dan burung liar yang dapat menyebar ke seluruh kawanan unggas komersial atau domestik dalam hitungan hari dan menyebabkan kematian unggas. Diyakini tidak ada risiko virus menyebar ke manusia

Strain Flu Burung menyebar melalui kotoran burung, air liur atau pakan dan air yang terkontaminasi.

Baca Juga: Inilah Info Lokasi dan Jam Buka Gerai Layanan SIM Keliling Kota Bandung Hari Rabu 11 Januari 2023

Kementerian Pertanian telah meminta peternakan untuk meningkatkan upaya pencegahan penyebaran Flu Burung dan melanjutkan disinfeksi menyeluruh di peternakan unggas.

Rekor pembuangan unggas telah menyebabkan melonjaknya harga daging ayam dan telur di seluruh negeri dengan perusahaan pengolah makanan yang memproduksi produk siap saji mengeluhkan kekurangan dalam rantai pasokan.