Gunem.id melaporkan, Sri Untari Bisawarni, Ketua Komisi E DPRD Jatim, mendesak pemerintah memprioritaskan kesejahteraan guru dalam rangka Hari Guru Nasional 25 November. Menurutnya, ada tiga hal krusial yang harus dibenahi.
Related Post
Pertama, pemerintah wajib mematuhi seluruh aturan perundangan yang melindungi guru. Kedua, peningkatan kompetensi guru melalui program penguatan agar sesuai dengan tuntutan mengajar di berbagai wilayah. "Guru harus memiliki kompetensi memadai untuk mendidik anak-anak di mana pun mereka berada," tegas Untari. Ketiga, perhatian khusus bagi guru di daerah tertinggal, seperti pulau-pulau di Madura dan daerah terpencil lainnya. "Mereka butuh tunjangan lebih besar karena menghadapi tantangan yang berbeda, misalnya di Masalembu, pulau-pulau di Madura, Bawean, dan Nusa Barung Jember. Mereka berjuang setiap hari mendidik anak-anak kita, bahkan harus menyeberangi lautan," jelasnya.
Untari juga menyoroti fenomena guru yang kerap dilaporkan ke polisi oleh orang tua murid. Menurutnya, masalah ini sudah berlangsung lama. "Di Malang saja, sejak 2004 sudah ada kasus guru dilaporkan orang tua siswa. Guru dan orang tua harus saling menahan diri. Guru jangan berlebihan atau otoriter di kelas, hindari tindakan yang menyakiti fisik maupun psikis anak," imbuhnya. Ia juga meminta orang tua lebih bijak menyikapi laporan anak, tidak langsung emosi dan melaporkan ke polisi tanpa konfirmasi terlebih dahulu. Edukasi kepada orang tua dan dialog antara guru, orang tua, dan sekolah sangat penting.
"Orang tua harus bisa mendalami laporan anak, tidak mudah terpancing emosi. Tabayyun perlu dilakukan sebelum mengambil tindakan. Semua pihak harus evaluasi diri. Yang tak kalah penting, anak-anak harus dibekali pendidikan budi pekerti agar saling menghormati di sekolah," pungkas Untari.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.