Gunem.id – Khofifah Indar Parawansa, Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2, tetap aktif blusukan ke pasar tradisional menjelang debat kandidat kedua Pilgub Jatim. Khofifah, ditemani relawan dan partai pengusung, dengan penuh semangat melarisi dagangan para pedagang di Pasar Kota Pasuruan. Tak hanya itu, Khofifah juga menyosialisasikan agar masyarakat memilihnya pada tanggal 27 November mendatang.
Related Post
Di sela-sela blusukannya, Khofifah juga menyelenggarakan program pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga. Pemeriksaan meliputi gula darah, tekanan darah, asam urat, dan kolesterol.
"Bismillah, Insya Allah kami pada posisi siap dan on the right track," tegas Khofifah, saat ditanya kesiapannya menghadapi debat kandidat kedua yang akan digelar KPU Jatim pada Minggu, 3 November 2024 di Grand City, Surabaya.
Khofifah menegaskan bahwa pihaknya siap menghadapi debat dengan tema "Tata Kelola Pemerintah yang Efektif dan Inovatif Serta Pelayanan Publik Yang Inklusif". Selama memimpin Jatim di periode pertama, Khofifah mengklaim telah menerapkan sistem tata kelola pemerintahan yang cepat tanggap, transparan, akuntabel, dan responsif (Cettar). Sistem ini bahkan telah meraih skor tinggi dari Kementerian Dalam Negeri.
"Kita mendapat skor standar pelayanan minimum Jatim itu 99,36. Ini angka yang sangat tinggi, dimana yang menilai adalah Kementerian Dalam Negeri yang memang memiliki kewenangan penilaian dengan indikator-indikator yang ditentukan," jelas Khofifah.
Meskipun optimis, Khofifah tidak menganggap remeh debat kandidat. Ia bersama Emil Dardak, calon wakil gubernur, terus melakukan koordinasi dengan tim untuk mempersiapkan diri menghadapi debat.
"Saya dan Mas Emil tidak pernah underestimate, kami juga melakukan koordinasi dengan dipandu oleh tim. Supaya kita sama-sama bisa memanfaatkan waktu yang sangat pendek dengan substansi yang padat sesuai mekanisme yang sudah ditentukan KPU," tegas Khofifah.
Khofifah mengakui bahwa waktu yang disediakan untuk debat sangat singkat. "Karena kalau debat, penyampaian pengantar itu saja hanya dua menit. Jawaban pertanyaan hanya satu menit. Jadi bagaimana kita bisa memadatkan substansi yang kita sampaikan dalam waktu yang disediakan dengan semaksimal mungkin," imbuhnya.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.