Gunem.id – Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, terkesan dengan usaha pengrajin batik khas Sidoarjo, Lintang Sari Kenongo, di kawasan Sari Rogo. Khofifah menyoroti kolaborasi unik antara usaha batik ini dengan siswa SMK untuk magang.
Related Post
"Pada dasarnya melestarikan batik adalah melestarikan budaya," tegas Khofifah. "Setiap batik punya filosofi, dan bagi saya, yang menarik dari batik adalah ceritanya. Cara menikmati batik adalah mengetahui filosofinya."
Khofifah juga menekankan pentingnya ciri khas batik di setiap daerah. Ia mampu mengenali keunikan batik dari berbagai daerah di Jawa Timur, mulai dari Madura, Sumenep, Banyuwangi, hingga Pacitan.
"Setiap kekayaan budaya kita bisa direfleksikan dari batik yang mereka produksi," tambah Khofifah. "Yang keren di sini adalah sinergi antara usaha ini dengan anak-anak SMK untuk magang."
Khofifah berdialog langsung dengan siswa SMK yang sedang magang. Mereka mengungkapkan bahwa magang ini membantu mereka mengaplikasikan ilmu yang didapat di sekolah.
"Ini luar biasa, ada link and match antara sekolah dan industri," ujar Khofifah. "Mereka bisa belajar mengaplikasikan ilmu di sekolah ke dunia industri dan usaha. Ini pelajaran berharga bagi mereka."
Proses pembuatan batik di Lintang Sari Kenongo dilakukan secara manual, membutuhkan waktu satu hingga tiga bulan. Harga batik yang telah jadi pun cukup tinggi, mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Khofifah berkomitmen untuk membantu perluasan pasar bagi produk batik di Jawa Timur, khususnya usaha rumahan seperti di Sarirogo.
"Kita akan dukung akses perluasan pasar," pungkas Khofifah. "Seperti saat periode pertama, kami membuat kebijakan agar ASN Pemprov Jatim mengenakan tenun dan batik Jatim setiap hari tertentu. Kalau bisa direplikasi di tingkat kabupaten kota untuk seragam tertentu, termasuk di sekolah-sekolah, maka akan sangat menguatkan produsen batik kita."
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.