Gunem.id – Khofifah Indar Parawansa, mantan Gubernur Jawa Timur, menyambut baik kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menghapus kredit macet pelaku UMKM melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024. Khofifah optimis kebijakan ini akan memberikan angin segar bagi 1.164 UMKM di Jawa Timur yang terjerat status NPL.
Related Post
"Ini kabar baik bagi pelaku UMKM, petani, hingga nelayan di Indonesia, khususnya di Jawa Timur," ujar Khofifah saat diwawancara di Pasar Pahing Surabaya, Jumat (8/11/2024).
Khofifah menjelaskan, kebijakan ini akan membuka peluang bagi pelaku UMKM yang sebelumnya terkendala akses modal karena masuk dalam daftar pinjaman bermasalah. "Mereka kini bisa kembali mendapatkan akses modal untuk mengembangkan usahanya," imbuhnya.
Khofifah juga menekankan bahwa kebijakan ini akan berdampak positif pada perekonomian Jawa Timur. Pasalnya, sektor UMKM menjadi tulang punggung perekonomian Jawa Timur, dengan kontribusi yang terus meningkat. "Kontribusi UMKM pada PDRB Jatim sudah mencapai 59,18% di tahun 2024," ungkapnya.
Untuk memastikan program ini berjalan efektif, Khofifah telah menginstruksikan timnya untuk melakukan identifikasi dan pendataan terhadap UMKM di Jawa Timur yang berpotensi memanfaatkan kebijakan ini. "Kita harus bergerak cepat agar Jawa Timur menjadi provinsi yang paling cepat merespon kebijakan ini," tegas Khofifah.
Data terbaru dari Pemprov Jatim menunjukkan total NPL di dua bank penyalur pembiayaan untuk UMKM Jatim per Oktober 2024 mencapai Rp 166,9 miliar dengan total debitur sebesar 1.164 pelaku UMKM. Khofifah optimis, dengan kebijakan penghapusan kredit macet ini, para pelaku UMKM tersebut akan terbebas dari jerat utang dan dapat kembali bangkit.
"UMKM ini adalah pejuang ekonomi yang tangguh. Pengalaman saya dengan program Prokesra, NPL nya hampir nol persen. Saya yakin kebijakan ini akan memberikan dampak yang luar biasa bagi UMKM di Jawa Timur," pungkas Khofifah.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.