Gunem.id – Pertumbuhan ekonomi yang membaik dan meningkatnya daya beli masyarakat turut mendorong kinerja positif Bank bjb di Triwulan I tahun 2023. Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, dalam Analyst Meeting 1stQ 2023, Rabu (3/5), mengungkapkan optimisme terhadap pertumbuhan kredit sepanjang tahun ini.
Related Post
Kondisi makro ekonomi yang positif, ditandai dengan meningkatnya mobilitas dan kepercayaan konsumen, menjadi pendorong utama. Survei Bank Indonesia pun memperkuat sentimen positif ini, memproyeksikan pertumbuhan kredit tahunan sebesar 10,4%. Meskipun angka ini sedikit lebih rendah dari realisasi tahun lalu, Yuddy tetap optimistis, mengingat kondisi moneter dan ekonomi yang relatif stabil serta terjaganya risiko kredit.
Tantangan berupa kenaikan suku bunga acuan sebesar 225 basis poin sejak pertengahan 2022, diatasi bank bjb dengan strategi diversifikasi pendapatan. Perseroan fokus pada produk berbasis fee based income, ekosistem digital, teknologi, dan wealth management.
Kinerja keuangan bank bjb hingga 31 Maret 2023 menunjukkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan year on year sebesar 10,8%, mencapai Rp116,45 triliun. Pertumbuhan ini merata di semua segmen, baik konsumer maupun bisnis. Kredit konsumer, penyumbang terbesar (61,1%), tumbuh 5,8% menjadi Rp66,2 triliun, didorong oleh KPR bersubsidi yang naik 16,3% menjadi Rp9,4 triliun. Bank bjb sendiri mendapatkan kuota FLPP sebanyak 8.000 unit.
UMKM juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 10,3% (Rp6,8 triliun), terutama dari penyaluran mikro yang tumbuh 20% dan penyaluran KUR dengan kuota Rp3 triliun. Segmen Commercial & Corporate menjadi growth driver dengan pertumbuhan 14,7% (Rp16,4 triliun) untuk korporasi dan 34% (Rp9,4 triliun) untuk komersial, didorong oleh klien utama dari pemerintah, BUMN, dan perusahaan papan atas.
Manajemen likuiditas yang baik dilakukan bank bjb untuk mengimbangi kenaikan suku bunga acuan. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 1,2% menjadi Rp129,8 triliun, total aset naik 5% menjadi Rp175,9 triliun, dan laba bersih mencapai Rp366 miliar (konsolidasi).
Yuddy memproyeksikan pertumbuhan kredit hingga akhir tahun mencapai 11%-12%, dengan prioritas pada kredit ber-yield tinggi untuk mengimbangi tekanan biaya dana. Ekspansi bisnis akan berlanjut, termasuk memperkuat jaringan hybrid offline-online yang kini mencakup 926 jaringan fisik dan 1.883 terminal perbankan elektronik. Ekosistem digital juga terus berkembang pesat, dengan 1,38 juta pengguna DIGI Mobile Apps dan 945.900 merchant QRIS.
Ekspansi geografis pun dilakukan melalui Kelompok Usaha Bank, dengan Bengkulu dan Sulawesi Tenggara sebagai target provinsi berikutnya. Proses akuisisi Bank Bengkulu tengah berjalan, termasuk setoran modal tahap kedua senilai maksimal Rp150 miliar.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.