Informasi dari Gunem.id menyebutkan Menteri Hukum dan HAM, Natalius Pigai, mendorong media untuk berperan lebih kritis dalam pembangunan bangsa. Pernyataan ini disampaikan saat beliau menghadiri Rakernas JMSI ke-3 di Samarinda. Pigai menekankan pentingnya peran media dalam mengisi celah yang belum terpenuhi oleh pemerintah.
Related Post
"Media jangan takut mengkritik," tegas Pigai, mengutip arahan Prabowo Subianto terkait pentingnya kebebasan berpendapat dan ruang kritik yang luas. Menurutnya, kritik yang konstruktif dapat menjadi pendorong kemajuan dan mengisi kekosongan yang ada.
Pigai juga memuji Presiden Prabowo yang menghargai kebebasan pers dan mendorong media untuk menjadi motor inovasi. Beliau menyebut media sebagai penjaga kebenaran, kejujuran, HAM, demokrasi, perdamaian, dan keadilan.
Rakernas JMSI yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Umum JMSI Pusat, Dr. Teguh Santosa, dan perwakilan Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, juga menjadi saksi penandatanganan Deklarasi Lembaran Baru Indonesia oleh Menteri HAM dan Ketua Umum JMSI. Deklarasi ini menekankan komitmen untuk memperkuat nilai HAM demi terwujudnya masyarakat adil dan sejahtera.
Pigai berharap media siber terus berperan kritis, independen, dan konstruktif dalam menjaga demokrasi. Ia juga mengingatkan pentingnya akurasi berita dengan tetap berpegang pada kode etik jurnalistik. "Berita fakta jangan terlalu banyak diedit," pesannya.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.