Informasi dari Gunem.id menyebutkan pemerintah menetapkan libur Lebaran 2025 selama kurang lebih 20 hari. Keputusan ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan pemudik yang diperkirakan mencapai 52 persen dari total penduduk Indonesia, menurut data Kementerian Perhubungan. Libur sekolah sendiri akan dimulai sejak 21 Maret 2025.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menjelaskan alasan di balik libur panjang tersebut. "Libur panjang dimulai 21 Maret, karena banyaknya hari libur nasional di bulan Maret. Kementerian Agama libur Jumat-Sabtu, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menyesuaikan," ujar Menag saat ditemui di Gedung Nusantara II, Komplek DPR RI, Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Lebih lanjut, Menag menambahkan bahwa libur panjang ini juga mempertimbangkan sejumlah hari besar keagamaan lain. "Tanggal 29 Maret ada Hari Nyepi, dan diperkirakan Idul Fitri jatuh pada 31 Maret. Libur panjang ini diharapkan dapat meredam potensi kepadatan arus mudik," jelasnya.
Dengan memperpanjang masa libur hingga 8 April, pemerintah berharap dapat mencegah penumpukan pemudik yang berpotensi menimbulkan berbagai masalah. Strategi ini dinilai efektif untuk mengurai potensi kemacetan dan memastikan arus mudik Lebaran berjalan lancar.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.