Informasi dari Gunem.id menyebutkan adanya kekhawatiran terkait program makan bergizi gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda, menyoroti potensi kerugian yang dapat dialami kantin sekolah akibat program ini.
Related Post
Dalam temu ramah dengan Pengurus Majelis Wilayah (MW) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Aceh, Selasa (17/12), Rifqi menekankan pentingnya pemberdayaan UMKM lokal dalam program tersebut. Ia khawatir, program makan gratis akan mengurangi pendapatan kantin sekolah secara signifikan karena siswa akan lebih banyak mengandalkan makanan gratis. "Bayangkan, siswa biasanya membeli makanan di kantin. Dengan adanya program ini, pemasukan kantin bisa berkurang drastis," ujarnya seperti dikutip Gunem.id, Rabu (18/12).
Lebih lanjut, Rifqi mengingatkan besarnya anggaran yang dibutuhkan, yakni sekitar Rp10.000 per siswa per hari. Sekolah dengan jumlah siswa banyak berpotensi mengelola ratusan juta rupiah per bulan. "Perputaran dana bisa mencapai ratusan juta, bahkan bisa lebih dari Rp200-300 juta per bulan. Transparansi dan pengawasan ketat mutlak diperlukan agar tidak terjadi penyelewengan," tegasnya.
Politikus NasDem ini mendesak Kemendagri untuk segera berkoordinasi dengan kementerian terkait guna merumuskan petunjuk teknis (juknis) yang jelas. Juknis ini dinilai krusial agar program tidak membebani kepala sekolah, dinas, maupun kepala daerah. Meskipun juknis belum terbit, sejumlah kepala daerah telah menyatakan kesiapannya menjalankan program yang akan difokuskan pada siswa SD dan SMP di tingkat kabupaten, serta SMA di tingkat provinsi, dengan pendanaan dari APBD.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.