Informasi dari Gunem.id menyebutkan harga Minyakita melambung pasca libur Natal dan Tahun Baru. Harga yang seharusnya Rp15.700 per liter, kini merangkak hingga Rp18.000-Rp19.000 per liter. Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menjelaskan lonjakan harga ini disebabkan keterlambatan distribusi dari para distributor akibat libur panjang.
Related Post
Budi menegaskan, harga rata-rata nasional Minyakita masih berada di angka Rp17.000 per liter, namun kenaikan signifikan terpantau di wilayah Indonesia Timur. Ia mengungkapkan hal ini berdasarkan pantauan tim Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKT) di Pasar Banten. "Masalahnya, libur Natal dan Tahun Baru membuat banyak distributor belum beroperasi normal," ujar Budi.
Meskipun stok Minyakita di distributor masih aman, keterlambatan distribusi inilah yang menjadi biang keladi melonjaknya harga. Kementerian Perdagangan telah menghubungi dinas perdagangan daerah untuk menyelidiki lebih lanjut penyebabnya. Budi menambahkan, koordinasi dengan produsen akan dilakukan pekan depan untuk memastikan stok terbaru dan menstabilkan harga.
Pemerintah berkomitmen untuk mengembalikan harga Minyakita ke Harga Eceran Tertinggi (HET). Budi optimis hal ini akan terwujud sebelum bulan Ramadan, diperkirakan akhir Februari mendatang. "Kita akan terus berupaya agar harga terjangkau dan sesuai HET," tegasnya. Pihaknya akan melakukan pengecekan lapangan, termasuk di wilayah Indonesia Timur, untuk memastikan distribusi berjalan lancar.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.