Gunem.id – Tim pemenangan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun nomor urut 02, Maidi – F Bagus Panuntun (MADIUN), tak tinggal diam menanggapi video viral di media sosial yang menampilkan mobil branding paslon nomor urut 03. Mobil tersebut terlihat berkeliling di Alun-alun Kota Madiun dengan kalimat provokatif yang mengarahkan warga untuk tidak memilih paslon nomor urut 02.
Related Post
"Kita mau tanya Bawaslu, apakah tindakan seperti itu dibolehkan?" tegas M Ali Fauzi, juru bicara paslon MADIUN, saat mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Madiun, Senin (11/11).
Kegeraman tim Maidi-Bagus tak berhenti di situ. Mereka juga melaporkan adanya perusakan dan pembakaran alat peraga kampanye (APK) milik paslon MADIUN pada Jumat (8/11).
"Ada kata-kata ‘jangan coblos brengose’ di video itu, yang merupakan tagline paslon 02," tambah Ali Fauzi. "Kita meminta Bawaslu untuk memberikan klarifikasi dan mengingatkan paslon lain agar Pilkada di Kota Madiun tetap kondusif."
Mantan Ketua KPU ini khawatir jika tidak ada peringatan, paslon lain yang tadinya tertib bisa terpancing untuk melakukan hal serupa. "Kita tidak mau melaporkan, hanya meminta Bawaslu untuk memberikan peringatan agar pemilu tetap kondusif," ujarnya.
Ali Fauzi mengajak semua calon untuk berkompetisi secara sehat dengan saling adu misi dan gagasan secara santun dan elegan. Ia mendesak Bawaslu untuk memberikan perhatian serius dan memastikan bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran.
"Memang sulit mencari siapa pelakunya, tapi setidaknya Bawaslu harus memberikan himbauan atau peringatan bahwa hal tersebut merupakan pelanggaran," tegasnya.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Madiun, Novery Wahyu Hidayat, mengatakan bahwa kedatangan tim pemenangan paslon 02 untuk audiensi terkait dugaan pelanggaran yang merugikan paslon mereka.
"Dalam PKPU 13 ada ketentuannya, salah satunya tidak boleh ada hasutan, fitnah dan menjelekkan paslon lain," jelas Novery. "Setelah adanya laporan, akan kita dalami dulu apakah unsur-unsur tersebut terpenuhi atau tidak."
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.