Gunem.id – Pemerintah Indonesia gencar mengkampanyekan program konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik. Hal ini dilakukan sebagai upaya menekan emisi gas rumah kaca dan mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Related Post
Tak hanya membangun infrastruktur kendaraan listrik, pemerintah juga fokus pada edukasi masyarakat tentang program konversi ini. Salah satunya melalui bimbingan teknis (Bimtek) dan pelatihan tenaga ahli yang diadakan di berbagai daerah.
Direktur Konservasi Energi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Angraeni Ratri Nurwini, mengatakan Bimtek bertujuan untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat tentang proses konversi kendaraan BBM menjadi kendaraan listrik.
"Bimtek ini diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang konversi motor BBM menjadi motor listrik. Program ini merupakan salah satu bentuk komitmen Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060," jelas Angraeni.
Menurutnya, efisiensi energi di sektor transportasi menjadi sangat penting dalam mencapai NZE. Sektor transportasi merupakan salah satu pengguna energi terbesar, dengan populasi kendaraan roda dua berbahan bakar minyak mencapai lebih dari 120 juta unit dan pertumbuhannya mencapai 5-6 persen setiap tahun.
"Upaya pengurangan kendaraan bermotor berbahan bakar minyak roda dua menjadi prioritas karena jumlahnya yang sangat besar dan terus meningkat setiap tahun," tambah Angraeni.
Angraeni juga menjelaskan bahwa setiap liter BBM yang digunakan kendaraan bermotor menghasilkan sekitar 2,5 kilogram emisi. Dengan populasi sepeda motor mencapai 120 juta unit, artinya sekitar 300 juta kilogram emisi dihasilkan setiap harinya.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah mempromosikan penggunaan kendaraan listrik melalui program Bimtek Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Selain Bimtek, pemerintah juga fokus pada pelatihan tenaga ahli yang dapat melakukan konversi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik.
Pelatihan ini diadakan di berbagai kota dan provinsi di Indonesia dengan tujuan mendukung program konversi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik, serta memastikan ketersediaan tenaga teknis yang kompeten.
Sesuai dengan Dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC), pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 358 juta ton CO2e dari sektor energi pada 2030. Efisiensi energi dalam sektor permintaan (demand) menjadi sangat penting dalam pencapaian target tersebut, dan penggunaan kendaraan listrik diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dengan penurunan emisi sebesar 7,23 juta ton CO2e.
Saat ini, pemerintah juga sedang bekerja sama dengan pihak Provinsi Jawa Tengah, yang memiliki populasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai signifikan, dengan jumlah kendaraan mencapai 2.407 unit roda dua dan 1.178 unit roda empat.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.