Meletus, Gunung Etna Menyemburkan Material Padat, Warga Melindungi Kaca Mobil dengan Selimut

Gunem.id - Gunung berapi paling aktif di Eropa, Gunung Etna, meletus dan hujan abu mengakibatkan pembatalan penerbangan di kota Italia.

Awan abu telah menyembur dari Gunung Etna, Minggu 21 Mei 2023 dan memaksa penerbangan dari Bandara Catania dihentikan karena kurangnya jarak pandang.

Seperti dilansir Metro, cuaca di atas Gunung Etna cukup mendung dan hujan hari ini, yang berarti jauh lebih sulit dari biasanya untuk melihat tampilan spektakuler lava yang mengalir dari gunung berapi.

Baca Juga: Fitur Kunci Obrolan WhatsApp, Meningkatkan Privasi dan Mendukung Kecurangan?

Tapi gambar yang diambil di kota Nicolosi menunjukkan bongkahan abu vulkanik berkumpul di kaca depan mobil dan di tanah –penduduk setempat meletakkan selimut dan kardus di atas kaca depan mereka untuk melindunginya.

Institut Geofisika dan Vulkanologi Nasional Italia mengatakan abu telah jatuh di kota Catania, kota terbesar di Sisilia timur, serta setidaknya satu kota di lereng Gunung Etna yang dihuni.

Tidak ada laporan mengenai korban luka, di tengah pemantauan lembaga yang mencatat bukti adanya peningkatan aktivitas tremor dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Empat Anak Ditemukan Selamat di Hutan Dua Minggu Setelah Kecelakaan Pesawat

Warga Adrano dan Biancavilla melaporkan mendengar ledakan keras dari gunung berapi saat terjadi letusan.

Badan Perlindungan Sipil Italia mengirimkan peringatan pada hari Kamis yang memperingatkan bahwa, karena aktivitas gunung berapi yang meningkat, variasi 'tiba-tiba' dari aktivitas gunung berapi dapat terjadi.

Gunung Etna meletus selama beberapa pekan pada tahun 2021, dan setelah periode aktivitas enam bulan, ketinggian gunung berapi meningkat 100 kaki karena jumlah material vulkanik yang dimuntahkannya.

Baca Juga: Priscilla Presley Kembali Fokus Urusan Keluarga setelah Menyelesaikan Kasus Warisan Putriny

Kawah tenggara sekarang menjadi bagian tertinggi dari gunung berapi.

Gunung berapi ini dalam keadaan aktivitas yang hampir konstan dan dianggap sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.[t]*