• Kamis, 1 Juni 2023

1.000 Orang Lebih Tewas akibat Gempa Magnitudo 6,1, Taliban Cari Bantuan dari Komunitas Internasional

- Kamis, 23 Juni 2022 | 12:30 WIB
Puing-puing akibat gempa Magnitudo 6,1 mengguncang Afghanistan, Pakistan, dan India (Dr Ranjith Reddy - TRS)
Puing-puing akibat gempa Magnitudo 6,1 mengguncang Afghanistan, Pakistan, dan India (Dr Ranjith Reddy - TRS)

Gunem.id - Sebuah gempa kuat melanda wilayah pegunungan yang berbatu di Afghanistan timur, Rabu pagi, 22Juni 2022 pada pukul 03:54.

Gempa Magnitudo 6,1 itu membuat jalan raya putus, gendung-gendung luluh-lantak, dan menewaskan sedikitnya 1.000 orang serta melukai 1.500 orang lainnya.

Jumlah korban meninggal itu, menurut sumber yang dikutip Gunem.id dari Metro, baru dari catatan yang ada di Provinsi Paktika, pusat gempa. Artinya, belum terhitung dari wilayah lain di sekitarnya.

Baca Juga: Pekerja Migran Taiwan Diwajibkan Menggunakan Sepeda Listrik Bersertifikat untuk Menghindari Denda

Ini adalah gempa paling mematikan di negara itu dalam dua dekade teakhir. Para pejabat memperingatkan bahwa jumlah korban yang sudah suram mungkin masih meningkat.

Pemerintah Afghanistan juga mengakui bahwa “sulit” untuk melakukan upaya penyelamatan dan rehabilitasi.

Taliban mencari bantuan dari komunitas internasional dan organisasi kemanusiaan, yang sebagian besar meninggalkan negara itu dengan penarikan barat tahun lalu.

Baca Juga: Kebijakan Baru Facebook untuk Melindungi Penggunanya

Gempa berkekuatan 6,1 itu mengguncang dari kedalaman 10 km, berpusat di provinsi Paktika, sekitar 44 km barat daya kota Khost.

Badan seismologi Eropa mengatakan gempa dirasakan lebih dari 500 km oleh 119 juta orang di Afghanistan, Pakistan, dan India.

Rekaman di Paktika dari kantor berita Bakhtar menunjukkan orang-orang dibawa dengan selimut ke helikopter yang menunggu. Lainnya dirawat di lapangan.

Baca Juga: Pesawat Milik Susi Air Jatuh di Papua, Pilot dan Enam Penumpang Selamat

Seorang warga terlihat menerima cairan infus sambil duduk di kursi plastik di luar reruntuhan rumahnya dan masih banyak lagi yang tergeletak di brankar.

“Orang-orang menggali kuburan demi kuburan,” kata Mohammad Amin Huzaifa, Kepala Departemen Informasi dan Budaya di Paktika yang dilanda bencana, kemudian menambahkan bahwa setidaknya 1.000 orang telah meninggal di provinsi itu saja.[t]*

Editor: Bonari

Sumber: Indiatimes.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X