Gunem.id – Ratusan nelayan pesisir Surabaya berunjuk rasa di depan kantor PT Granting, Selasa (3/9). Mereka menentang keras proyek reklamasi Surabaya Waterfront Land (SWL) yang digadang-gadang sebagai Proyek Strategis Nasional.
Related Post
Para nelayan yang berasal dari wilayah Kenjeran, Bulak, dan daerah timur Surabaya lainnya, tampak bersemangat menyuarakan penolakan mereka. Mereka membawa spanduk dan poster bertuliskan "Tolak Reklamasi", "Laut Surabaya Tidak Dijual", dan "Reklamasi Hanya Menguntungkan Cukong".
"Tanpa reklamasi, saya tetap cantik, tolak reklamasi!" teriak para nelayan dalam orasinya.
Choirul Subekti, dari Biro Hukum Himpunan Nelayan Indonesia Kota Surabaya, menegaskan penolakan mereka terhadap reklamasi. "Reklamasi berpotensi merusak ekologi dan menurunkan hasil tangkapan nelayan. Kami tidak ingin Surabaya terancam banjir karena reklamasi," tegasnya.
Himpunan Nelayan Indonesia Kota Surabaya bahkan telah menyiapkan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk menghentikan proyek reklamasi tersebut.
"Kami akan berjuang sampai titik darah penghabisan untuk menolak reklamasi ini," tegas Choirul.
Kekhawatiran juga muncul dari pihak nelayan. Mereka khawatir adanya upaya memecah belah masyarakat untuk mendukung proyek reklamasi. "Kami khawatir ada gerakan masif yang memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat. Proyek ini berdampak jangka panjang, bukan hanya untuk kita, tapi juga anak cucu kita," ujar Choirul.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.