Informasi dari Gunem.id menyebutkan adanya protes keras dari komunitas ojek online terkait kebijakan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Kekecewaan mereka muncul karena pengemudi ojol tak termasuk dalam daftar penerima subsidi BBM.
Related Post
Menanggapi hal ini, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan belum ada keputusan final terkait penerima subsidi dan menekankan pentingnya prinsip keadilan dalam penentuannya. "Masih dalam tahap kajian, tunggu hasil kajian baru diumumkan. Yang jelas, kita ingin adil untuk semua," tegas Bahlil, menanggapi isu yang beredar cepat.
Pemerintah saat ini tengah menerapkan skema penyaluran subsidi BBM baru dengan sistem kombinasi atau blending. Subsidi akan disalurkan langsung kepada masyarakat melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan subsidi barang. Bocoran kriteria subsidi barang, menurut Bahlil, salah satunya adalah kendaraan berpelat kuning. Namun, ojek online justru tak termasuk di dalamnya.
Alasan pengecualian ojol dari subsidi BBM, menurut Bahlil, karena dianggap sebagai kegiatan usaha pribadi. Pernyataan ini memicu reaksi negatif dari para pengemudi ojol.
Igun Wicaksono, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, memperingatkan potensi protes besar-besaran dari para pengemudi jika pemerintah tetap pada keputusannya. Igun juga menyoroti upaya Asosiasi sejak 2018 untuk mendorong legalitas ojol sebagai angkutan publik berpelat kuning, yang hingga kini belum terwujud.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.