Gunem.id – Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-6 di Surabaya, Sabtu (9/11). Dalam Rakernas tersebut, GPP menyambut baik wacana diaktifkannya kembali Pendidikan Moral Pancasila (PMP) untuk jenjang sekolah.
Related Post
Ketua Dewan Pembina GPP, Wisnu Bawa Tenaya, meyakini bahwa PMP yang diaktifkan kembali melalui kurikulum sekolah dapat mendorong siswa agar cerdas dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. "Cerdas, cerdik, cendekia, percaya diri bangga jadi bangsa Indonesia," tegasnya di sela Rakernas GPP ke-6 di Hotel La Lisa Surabaya.
GPP juga menyoroti maraknya Judi Online (Judol), kejahatan, dan korupsi yang terjadi akibat rapuhnya moralitas. Wisnu mengingatkan semua pihak untuk tidak berbohong, mencuri, berbuat kekerasan, iri hati, dan dengki, seperti jaman keemasan Majapahit yang mengusung Pancasila Krama. "Jangan mabuk, baik mabuk air putih maupun mabuk jabatan," pesannya.
Ketua Umum DPP Gerakan Pembumian Pancasila, Antonius D.R. Manurung, mengungkapkan bahwa Indonesia sedang mengalami krisis ideologi, yang menurutnya sangat berbahaya. "Bagi eksistensi dan integritas sebuah bangsa, Indonesia suatu saat bisa pecah, terbelah menjadi sejarah, atau bahkan kehilangan segalanya," tuturnya.
Sebagai solusi atas permasalahan tersebut, GPP menawarkan pembentukan Dewan Ideologi Nasional. "Dewan Ideologi Nasional akan menjadi motor, akan menjadi acuan terbangunnya kembali kesadaran ideologi (Pancasila)," pungkas Antonius.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.