Informasi terbaru dari Gunem.id menyebutkan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat di Sumatera Selatan terus didorong. Anggota DPR RI Komisi VII, Bambang Haryo Soekartono (BHS), mendesak pemerintah untuk segera merealisasikan proyek ini guna melengkapi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan menggantikan Pelabuhan Boom Baru yang kapasitasnya sudah terbatas.
Related Post
Pelabuhan Tanjung Carat, yang terletak di Desa Marga Sungsang, Kabupaten Banyuasin, direncanakan memiliki luas total 230 hektar. Menariknya, 59,95 hektar lahan sudah siap pakai, tinggal menunggu pengurusan sertifikat di Kementerian ATR/BPN. BHS menilai lahan seluas ini sudah cukup memadai untuk tahap awal pembangunan, mengingat Pelabuhan Boom Baru yang akan digantikan hanya memiliki luas 24 hektar.
"Luas Pelabuhan Tanjung Carat lebih dari dua kali lipat kapasitas Boom Baru," tegas BHS usai rapat koordinasi dengan Pemprov Sumsel dan BPTD. Ia menambahkan, meski Kemenhub masih menunggu pembebasan lahan sisanya, pembangunan infrastruktur kepelabuhanan di lahan yang sudah tersedia bisa dimulai segera. Dengan kapasitas tampung Boom Baru saat ini 132 ribu peti kemas per tahun (dan potensi hingga 250 ribu), serta pertumbuhan rata-rata 2,5% per tahun, BHS optimis lahan 59,95 hektar cukup untuk puluhan tahun ke depan.
BHS juga mendorong percepatan pembangunan akses jalan sepanjang 5,5 kilometer menuju pelabuhan, yang membutuhkan anggaran Rp986,9 miliar. Ia berharap Kementerian PUPR, Kemenhub, dan ATR/BPN dapat berkolaborasi untuk menyelesaikan proyek ini. Dengan infrastruktur yang memadai, BHS yakin investasi di kawasan industri sekitar pelabuhan akan meningkat pesat. "Industri harus dibangun di kawasan khusus, bukan berdekatan dengan pemukiman," pungkasnya.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.