Gunem.id – Dua tahun pasca merger, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) membuktikan bahwa penggabungan empat anak perusahaan menjadi satu entitas membawa angin segar. Perusahaan pelat merah ini sukses melunasi utang perusahaan di tahun-tahun sebelumnya senilai Rp11 triliun!
Related Post
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, mengungkapkan bahwa kondisi finansial Pelindo pasca merger jauh lebih kuat. "Sejauh ini Pelindo sudah melunasi utang hingga Rp11 triliun. Jadi Pelindo setelah merger itu terus konsolidasi dan kita sudah menutup utang hingga Rp11 triliun," ujar Arif di kantornya, kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (10/1).
Arif menjelaskan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari value creation yang terus digalakkan Pelindo. Selain itu, merger juga berhasil mendatangkan efisiensi cost yang signifikan. "Dari Rp11 triliun, katakanlah average bunganya 9 persen. Jadi kami mendapatkan efisiensi dari cost of fund tadi sebesar Rp99 miliar, ini manfaatnya kita merger," ungkapnya.
Meski begitu, Arif mengakui bahwa masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Pelindo pasca merger. Namun, ia optimis target-target yang diberikan pemerintah akan tercapai. "Kalau target (dari pemerintah) pasti ada, utamanya value creation yang harus dicapai sampai 2025, angkanya sekitar Rp6 triliun," jelasnya.
Saat ini, Pelindo tengah fokus pada proses standardisasi di seluruh terminal. "Kita pelan-pelan melakukan itu. Kalau dari operation, kita komunikasi dengan seluruh terminal yang ada di Pelindo untuk melakukan transformasi. Semua melakukan transformasi di setiap pelabuhan itu yang dalam tanda kutip sudah standar," beber Arif.
Proses merger Pelindo sendiri terdiri dari empat tahap, yaitu self awareness, standardisasi, sistemisasi, dan integrasi. Seluruh tahapan tersebut telah dilakukan dan terus berproses mengingat perbedaan tingkat kerumitan di masing-masing terminal.
Tinggalkan komentar
Anda harus masuk untuk berkomentar.